Nasional MUKTAMAR KE-34 NU

Panitia Muktamar Ke-34 NU Segera Surati Satgas Covid-19

Sen, 8 November 2021 | 16:00 WIB

Panitia Muktamar Ke-34 NU Segera Surati Satgas Covid-19

Kiai Imam Aziz, Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 NU. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Panitia Nasional Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) akan segera menyurati Satgas Covid-19, baik di pemerintah pusat maupun lokal. Jika sudah mendapat izin dari Satgas Covid-19, panitia akan langsung menyurati Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.


“Kita sekarang sedang berusaha untuk membantu vaksinasi di Lampung. Harusnya 70 persen. Sekarang baru 50 persen. Insyaallah nanti sampai 70 persen dalam waktu dekat ini. Kalau Satgas Covid-19 sudah memberikan lampu hijau, saya kira semuanya lancar. Semua tergantung (izin) Satgas Covid-19,” terang Kiai Imam Aziz, Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 NU, kepada NU Online, Kamis pekan lalu.


Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, per 8 November 2021, vaksinasi dosis pertama di Provinsi Lampung sudah disuntikkan kepada 54,67 persen warga, sedangkan vaksin dosis kedua baru mencapai 23,63 persen.


Saat ini, panitia tengah berusaha meyakinkan pemerintah dengan membuat beberapa skenario agar gelaran Muktamar ke-34 NU di Provinsi Lampung, pada 23-25 Desember 2021 tidak menimbulkan kerumunan dan bahkan menciptakan klaster Covid-19 baru.


Secara umum, muktamar akan dibuka dan dilanjut pleno pertama tata tertib di Pesantren Darussa’adah, Kabupaten Lampung Tengah. Agenda ini akan digelar secara hybrid yang dihadiri peserta muktamar dari beberapa titik lokasi yang telah ditetapkan, seperti Universitas Malahayati, UIN Raden Intan, dan Universitas Lampung, di Kota Bandar Lampung.


“Setelah itu dibagi komisi-komisi bahtsul masail ada tiga (maudhuiyah, waqi’iyah, qanuniyah), komisi program kerja, komisi organisasi, komisi rekomendasi. Jadi ada enam komisi. Mereka nanti disebar di UIN Raden Intan, Universitas Malahayati, dan di Darussa’adah,” kata Kiai Imam Aziz.


Namun, ia berharap agar sidang pleno pemilihan ketua umum dan rais aam bisa dilangsungkan di Pesantren Darussa’adah. Sementara penutupan muktamar, secara resmi dilakukan di UIN Raden Intan.


“Itu gambaran umum. Tapi sekarang belum final. Karena ingin membuat waktu yang pas atau (sedang merancang) rundown-nya. Tetapi secara umum seperi itu. Jadi pembukaan di Darussa’adah, penutupan di UIN Raden Intan,” terangnya.


“Di tengah-tengah itu (pembukaan dan penutupan) kita akan mengelolanya supaya tidak terjadi kerumunan. Akan diatur supaya ritmenya smooth (lancar). Orang tidak wira-wiri. Artinya, yang sudah di Darussa’adah ya sudah di situ, tidak usah ke UIN. Peserta yang sudah di UIN ya sudah di situ, tidak usah ke Darussa’adah,” imbuh Kiai Imam Aziz.


Para peserta muktamar kelak akan bertemu di pleno terakhir yang digelar di Pesantren Darussa’adah, terutama pleno pemilihan yang akan dihadiri tidak banyak orang. Panitia akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.


“Jadi yang punya hak suara saja yang boleh masuk. Kita berharap, ini bisa ditaati peserta muktamar agar jangan sampai ada kerumunan. Kita juga akan atur supaya baik peserta resmi maupun peserta tidak resmi bisa nyaman di sana,” katanya.


“Kita juga akan buat supaya mereka tidak wira-wiri. Bahkan kita menyiapkan aplikasi bazzar virtual. Jadi nanti saya di mana, pesan apa gitu, langsung diantar. Nggak usah ada bazzar yang ramai. Bahkan, acara-acara hiburan, misalnya ada acara musik, itu virtual semua,” imbuh Kiai Imam Aziz.


Ia mengakui, panitia memang tidak bisa mencegah pergerakan orang untuk datang ke Lampung. Karenanya, panitia akan memasang berbagai layar di setiap tempat seperti penginapan dan hotel-hotel peserta yang tidak terdaftar secara resmi.


“Semuanya dipasang, termasuk juga nanti kita gunakan aplikasi khusus untuk belanja dan nonton muktamar. Misalnya ada pilihan tayangan yang di UIN dan yang di Darussa’adah juga bisa,” jelasnya.


Untuk mengurangi mobilitas dan kerumunan, panitia memastikan agar pembukaan di Pesantren Darussa’adah hanya dihadiri sebagian orang saja. Peserta sudah mulai dibagi sejak pendaftaran dan kedatangannya.


Lingkungan Pesantren Darussa’adah sejak gapura di pinggir jalan raya, akan disterilisasi saat pembukaan muktamar nanti. Semua peserta bakal diberikan kesempatan memarkir kendaraan di sebuah lahan yang berada di seberang gapura "Selamat Datang Pesantren Darussa’adah".


Panitia akan menyiapkan mobil khusus untuk menjemput dan mengantar peserta ke lokasi pembukaan muktamar. Akses menuju Pesantren Darussa’adah dari gapura, akan dibuat hanya satu arah. Selesai pembukaan, peserta akan diantar lagi dengan menggunakan akses jalan lain.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin