Panitia Luncurkan Format Digital Registrasi Muktamirin
NU Online · Rabu, 27 Mei 2015 | 21:02 WIB
Jakarta, NU Online
Panitia Muktamar Ke-33 NU memastikan arena muktamar bebas dari mereka yang datang bukan sebagai peserta. Panitia menerapkan sistem dalam jaringan (online) untuk registrasi peserta dan pemeriksaan digital ketika peserta memasuki arena muktamar.
<>
Ketua Panitia Muktamar Ke-33 NU H Imam Aziz ketika menyampaikan laporan perkembangan kesiapan Muktamar NU dalam waktu dua bulan ke depan mengatakan,Registrasi peserta bisa dilakukan secara online.
“Kita sudah menyiapkan perangkat kerasnya, sistemnya, juga format digitalnya,” kata Imam Aziz dalam rapat pengurus harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (27/5) sore.
Peserta muktamar juga wajib membawa foto, surat mandat beserta nomornya, dan juga SK dari pengurus cabangnya. Pokoknya semua peserta bisa mendaftarkan secara online lengkap dengan data dirinya.
“Dari semua itu, lalu dibuatkan ID peserta yang dilengkapi dengan barcode. Di arena Muktamar, nanti ada screening. Kalau terdaftar, maka ia lolos. Tetapi kalau alat digital tidak mendeteksi, maka ia tidak boleh memasuki arena muktamar,” kata Imam Aziz.
Pihak panitia akan menyortir pengurus cabang atau wilayah yang tidak berhak mengikuti muktamar karena kurang syarat. Ini berlaku bagi cabang atau wilayah bermasalah, atau melewati batas akhir konferensi yang ditetapkan PBNU.
Pihak panitia bekerja sesuai data di kesekretariatan PBNU. “Panitia pegang data cabang dan wilayah dari sekjen. Itu tanggung jawab Sekjen PBNU, mereka pegang data wilayah dan cabang. Mana juga wilayah dan cabang yang bermasalah. Kita panitia hanya pelaksana,” kata Imam kepada NU Online di Jakarta, Selasa (26/5) malam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua