Pagar Nusa Timba Sejarah Perlawanan Pesantren
NU Online · Selasa, 21 Januari 2014 | 13:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa berupaya menimba pelajaran dari sejarah perlawana-perlawanan kalangan pesantren terhadap kolonialisme bangsa-bangsa asing mulai Portugis, Spanyol, Belanda, Jepang, dan Inggris.
<>
Upaya itu dilakukan dengan membedah dua buku sekaligus “Kuasa Ramalan” karya Peter Carey dan buku “Lasykar Ulama-Santri dan Resolusi Jihad” karya Zainul Milal Bizawie. Bedah buku berlangsung di aula PBNU, Jl. Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (21/1).
“Pagar Nusa ingin mengambil pelajaran dari kedua buku ini. Dari kedua buku ini Pagar Nusa diingatkan kedua buku ini bahwa pencak silat itu setua nusantara ini,” kata Ketua Umum PP Pagar Nusa Aizudin Abdurrahman.
Kedua buku ini, kata dia, ada benang merah yang menghubungkan perlawanan-perlawanan kaum pesantren untuk mengusir penjajah dari Indonesia.
Pria yang akrab disapa Gus Aiz ini menambahkan, bedah buku ini salah satu rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) Pagar Nusa ke-28. “Pada tanggal 29 Januari akan ada silaturahim nasional. Sebelumnya akan diadakan ta’aruf dengan mempertemukan 50 orang pada majelis pendekar,” katanya.
Pada tanggal 30 Januari, kata dia, akan digelar halaqoh kebangsaan yang membahas posisi Pagar Nusa dalam konteks keamanan dan kestabilan negara, “Karena kita tidak tahu ke depan, keamanan negara itu seperti apa.” katanya.
Kemudian, rangkaian itu akan dipuncaki dengan istighasah dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Raden Cholil As’ad Syamsul Arifin.
Lebih lanjut Gus Aiz mengatkan, Pagar Nusa akan memprogramkan pelatihan pelatih silat mengajarkannya kembali di sekolah dan pesantren. “Sekarang kurang lebih ada 30 pesantren yang meminta Pagar Nusa untuk mengajarkan silat di pesantren masing-masing,” tambahnya.
Menurut dia, ada tiga tipologi dalam ilmu beladiri silat, yaitu sebagai tradisi, seni budaya dan prestasi. “Nah, yang di pesantren dan di sekolah ini yang akan digenjot ilmu silat sebagai prestasi,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua