Jakarta, NU Online
Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa memperingati hari lahir (harlah) ke-28 pada 3 Januari 2014. Tepat pada tanggal itu di kediaman Gus Maksum, Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, 28 tahun silam, para kiai dari sejumlah daerah mengumumkan berdirinya “Pagar Nusa” sebagai wadah bagi para pendekar di lingkungan pesantren.<>
Senin (3/1) sore di kantor pusat Pagar Nusa, lantai 7 gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 sejumlah pengurus menggelar tumpengan dan syukuran kecil-kecilan sambil menyiapkan serangkaian kegiatan.
Rangkaian kegiatan peringatan Harlah ke-28 Pagar Nusa dimulai dengan bedah buku tentang Pangeran Diponegoro bertajuk “Kuasa Ramalan” dan buku “Lasykar Ulama-Santri dan Resolusi Jihad” pada 21 Januari di kantor PBNU, Jakarta.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa H Aizuddin Abdurrahman mengatakan, dua buku yang akan dibedah itu memiliki kesamaan momentum dan pelaku. Ada semangat yang ingin digali dari dua buku itu.
“Perlawanan Pangeran Diponegoro itu merupakan awal kebangkitan Nusantara. Lalu Resolusi Jihad menunjukkan posisi ulama dan santri di garda depan menegakkan Indonesia,” katanya di sela acara tasyakuran.
Kegiatan akan dilanjutkan dengan Silaturrahim Nasional (Silatnas) Majelis Pendekar Pencak Silat NU Pagar Nusa pada 29 Januari di tempat yang sama. Silatnas ini diformat dalam bentuk halaqah tentang Pagar Nusa sebagai pengawal ulama dan partisipasinya di bidang pertahanan keamanan.
Pada 7-16 Februari diselenggarakan pelatihan pelatih pencak silat di Pusdiklat Rengasdengklok Karawang, Jawa Barat. “Pelatihan ini dimaksudkan untuk memelihara kontinuitas sekaligus regenerasi bagi para pelatih pencak silat,” kata Gus Ais, panggilan akrab Ketua Umum Aizuddin Abdurrahman.
Acara puncak peringatan Harlah ke-28 Pagar Nusa akan diadakan di Pondok pesantren Walisongo Cibinong, Bogor pada 29 Januari, beberapa hari sebelum kegiatan pelatihan pelatih. (A. Khoirul Anam)
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
5
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
6
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua