Nasional

Pagar Nusa: Pemimpin Harus Miliki Muru'ah

NU Online  ·  Jumat, 23 Mei 2014 | 04:01 WIB

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa mendorong masyarakat bersikap cerdas dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden mendatang. Muru’ah atau jiwa kesatria dinilai penting untuk dimiliki oleh setiap pemimpin.
<>
“Muru’ah adalah jiwa kaprawiran, keperwiraan, atau kesatria. Setiap pemimpin harus memiliki sifat itu,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat PSNU Pagar Nusa Aizudin Abdurrahman di Jakarta, Jumat (23/5/2014).
 
Gus Aiz, demikian Aizudin disapa di kesehariannya, menjelaskan, jiwa kesatria pada pemimpin yang dimaksud di antaranya kesediaan menularkan kebaikan dan menyerap hal negatif untuk dirubah menjadi positif. “Pemimpin harus berjiwa kesatria untuk menjaga agama, harta (negara), kedaulatan, keturunan (generasi yang akan datang), serta martabat bangsa,” tegasnya.
 
Ia mempersilakan Nahdliyin untuk memilih calon presiden sesuai hati nuraninya. Menentukan pilihan diakui menjadi hak masyarakat yang tak bisa dipaksakan.
 
“Akan tetapi Pagar Nusa meminta masyayikh dan ulama mengajarkan kepada Nahdliyin untuk lebih dewasa dalam berpolitik. Di tengah arus media yang terbuka seperti saat ini, sangat mudah membuat berhala, mudah sekali menyanjung, memuja, dan memuji untuk kemudian dihujat, dihina dan dicaci maki,” jelas Gus Aiz.
 
Gus Aiz yang merupakan cucu dari pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, lebih lanjut mengatakan kedewasaan dalam menentukan pemimpin, berpengaruh pada nasib NU dan seluruh Nahdliyin di masa mendatang.

“Sejarah mencatat dan itu terus terulang dari waktu ke waktu, NU ibarat mendorong mobil mogok. NU seringkali mengantarkan calon pemimpin meraih akan yang diinginkannya, namun ditinggalkan begitu saja. Meskipun begitu, NU tidak pernah terbentur dalam situasi politik yang buntu. Di Pemilu 2014, Nahdliyin jangan salah pilih,” pungkas Gus Aiz. (Samsul Hadi/Mahbib)