Organisasi seperti Tumpeng, Begini Cara Mengurusnya
NU Online · Rabu, 22 Januari 2014 | 12:00 WIB
Jakarta, NU Online
Dewan Pembina Pimpinan Pusat Pagar Nusa KH Fuad Anwar meminta agar mengurus organisasi pencak silat di NU itu dengan pengibaratan nasi tumpeng. Ia menyampaikan hal itu pada istighasah rutin Selasa Kliwon di masjid An-Nahdlah, lantai dasar gedung PBNU, Jakarta, Selasa malam (21/1).
<>
Menurut dia, nasi tumpeng itu pada bagian bawah terdapat beragam lauk-pauk, mulai daging ayam, kacang-kacangan, telor, lalapan, sambal, sampai urab. “Di tubuh Pagar Nusa itu pun seperti itu, di bagian bawah terdapat beragam anggota beraneka ragam,” katanya di hadapan puluhan pengurus.
Tapi, semakin ke atas dari nasi tumpeng itu semakin mengerucut. “Pada pucuk tumpeng itulah posisi seorang pemimpin. Pemimpin harus memahami dan mengayomi keberagaman di bagian bawah organisasi,” jelasnya.
Dengan pola semacam itu, kata mantan Ketua Umum PP Pagar Nusa periode sebelumnya tersebut, organisasi silat yang didirkan 28 tahun lalu itu bisa beragam dalam satu kesatuan. Fuad sangat menekankan sekali tentang kemenyatuan ini .
Kemenyetuan itu, tegas dia, harus diorganisir dengan baik. Ia kemudian memperkuat pernyataannya dengan mengutip sebuah peribahasa Arab. “Islam tidak akan sempurna kalau tidak diorganisir. Pengorganisiran tidak akan berjalan kalau pengurusnya tidak mengurus,” tegasnya.
Kepengurusan pun, tambah dia, tidak akan bermanfaat kalau tidak bersatu dalam ketaaatan terhadap aturan organisasi.
Selain sebagai rutinan Selasa Kliwonan, potong tumpeng itu merupakan tasyakuran PP Pagar Nusa selepas sukses dua bedah buku di gedung PBNU, Selasa sore (21/1). Potong tumpeng dilakukan Sekretaris Jenderal PP Pagar Nusa M. Nabil Harun. Potongan tumpeng itu ia berikan kepada Ketua Umum PP Pagar Nusa Aizuddin Abdurrahman dan KH Fuad Anwar. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua