Nasional NU PEDULI SENTANI

NU Peduli Bantu Warga Sentani Jayapura

Sel, 19 Maret 2019 | 11:30 WIB

NU Peduli Bantu Warga Sentani Jayapura

Bantuan NU untuk warga terdampak banjir Sentani.

Jakarta, NU Online
Tim NU Peduli mulai mendirikan Pos NU di Sentani, Jayapura guna mengakomodasi bantuan dan memudahkan penyalurannya kepada masyarakat terdampak bencana. 

Ketua NU Care-LAZISNU, H Achmad Sudrajat menyampaikan pendirian Pos NU Peduli di Sentani dilakukan menyusul bencana banjir yang tejadi Sabtu-Ahad, 16-17 Maret 2019. 

Adanya Pos NU Peduli, kata Ajat, panggilan akrabnya melibatkan para relawan NU yang berasal dari berbagai banom dan lembaga yang bernaung di bawah NU. "Banser Jayapura pun turut membantu proses penyisiran dan pencarian korban di tengah puing-puing bangunan dan lumpur," jelas Ajat.

Menurutnya NU Care-LAZISNU dalam program NU Peduli Sentani terus melakukan penggalangan, pengelolaan, serta penyaluran bantuan untuk warga terdampak bencana. 

Semua lembaga dan Banom NU harus saling bersinergi dalam kemanusiaan yakni dengan mendoakan dan berdonasi melalui NU Peduli.

"Mari kita buktikan kecintaan kita kepada NKRI, dengan memberikan sumbangsih, apapun yang kita miliki untuk meringankan beban saudara-saudara kita di Sentani, Jayapura,” ajaknya.

Diberitakan wilayah Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua, telah diterjang banjir bandang selama berjam-jam akibat guyuran hujan deras. Data BNPB menyebutkan Pegunungan Cycloop dengan ekosistemnya yang semakin rusak menjadi penyebab utama terjadinya banjir bandang karena sebagai penyimpanan air, daerah ini justru dialihfungsikan menjadi pemukiman dan lahan.

Banjir bandang yang terjadi pukul 19.00 WIT ini, tercatat hingga Selasa (19/3) siang, korban meninggal dunia mencapai 92 jiwa, 79 warga hilang, dan sekitar 6. 300 warga mengungsi di sembilan lokasi pengungsian. 

Seperti diberitakan Antara, sebanyak 351 rumah di Sentani dilaporkan rusak berat akibat banjir bandang tersebut. Selain itu, sebanyak 211 rumah dilaporkan terendam air, empat jembatan rusak berat, empat jalan rusak berat dan delapan drainase rusak berat. Tak luput dari bencana, bangunan sekolah dan rumah ibadah pun rusak berat akibat terjangan banjir bandang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kemungkinan korban masih akan terus bertambah, karena proses evakuasi masih berlanjut.

"Proses pendataan dan pencarian oleh Tim SAR gabungan sampai saat ini terus berlangsung dikarenakan banyaknya area terdampak yang masih tertutup lumpur, pepohonan yang tumbang, dan reruntuhan bangunan," tuturnya. (Kendi Setiawan)