NU Jember Imbau Pemerintah Atasi Mafia Pangan
NU Online · Selasa, 12 Agustus 2014 | 05:25 WIB
Jember, NU Online
Pemerintah harus segera mengatasi persoalan mafia impor yang melilit atmosfir pengadaan pangan negeri ini. Sebab, mereka telah menjadi salah satu penghalang bagi pemerintah untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
<>
Wakil Sekretaris PCNU Jember M Eksan mengatakan hal ini saat memberi ceramah dalam acara halal bihalal forum komunikasi para penyuluh se-Jawa Timur di hotel Palm, Bondowoso, Senin (11/8).
Menurutnya, mafia impor pangan tidak hanya mereduksi misi pemeritah untuk berdaulat di bidang pangan, tapi otomatis mereduksi kesejahteraan petani. “Percuma misinya (pemerintah) bagus, tapi mafia kelas kakap tetap leluasa bermain,” ujarnya.
Alumni dan mantan dosen STAIN Jember itu menuturkan, sesungguhnya Indonesia mempunyai modal yang lebih dari cukup untuk menjadi negara yang berkedaulatan di bidang pangan. Lahan pertaniannya luas, tanahnya subur, dan jumlah petani juga banyak. Tapi karena pemerintah kurang perhatian dan tidak didukung oleh kebijakan yang afirmative action, maka modal itu tidak banyak menolong.
Kenyataannya, Indonesia banyak menggantungkan pangan dari negara lain, mulai dari gula hingga beras. “Ini sebuah ironi. Kata pribahasa, ayam mati di tengah tumpukan padi,” ucapnya.
Di bagian lain, Caleg terpilih DPRD Jawa Timur tersebut menegaskan bahwa para penyuluh juga mempunyai peran penting dalam mewujudakn cita-cita Indonesia untuk menjadi negara swasembada pangan. “Mereka sebenarnya adalah ujung tombak di lapangan. Mereka adalah pelaksana kebijakan, sehingga keberadaanya juga perlu dipikirkan,” urainya. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
3
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
4
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
5
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
6
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
Terkini
Lihat Semua