Semarang, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah tengah mewanti-wanti sekaligus menyerukan jihad melawan virus HIV-AIDS. Penyakit HIV-AIDS yang tergolong penyakit mematikan dan dampak yang sudah membesar menjadikan NU berfikir untuk berupaya menanggulangi dengan seruan jihad. Ā Ā
<>
Upaya seruan tersebut disampaikan Tedi Kholiludin, selaku Koordinator Sub Recipient (SR) PWNU Jateng saat membuka forum pelatihan petugas lapangan dan koordinator lapangan HIV/AIDS di Hotel Semesta Semarang, beberapa waktu lalu.Ā
Seruan NU terutama terkait pelatihan penjangkauan oleh aktivis sosial ditujukan untuk menanggulangi virus HIV/AIDS dan dampaknya.Ā
Dalam sambutannya, Tedi mewanti-wanti agar para aktivis sosial yang bergerak dalam penanggulangan HIV agar bisa mengajak masyarakat untuk menanggulangi penyebaran virus HIV-AIDS.Ā
"Jangan sampai virus HIV/AIDS terus menyebar ke masyarakat," kata Tedi.Ā
Ditambahkan, mengapa NU penting turut serta dalam penanggulangan HIV/AIDS? Tedi mengatakan bahwa pelatihan ini sebagai bentuk advokasi dalam isu HIV/AIDS. Dalam prinsipnya, semangat organisasi NU adalah tawasuth (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (harmonis), i'tidal (konsisten).Ā
NU, lanjut Tedi, sangat menghargai tradisi dan sejak lahir sudah berlaku responsif di masyarakat. Ā
"NU melakukan pelatihan ini dalam rangka menjawab masalah masyarakat dalam berbagai perspektif. Ayat-ayat yang dijadikan pijakan bisa digunakan untuk memperkuat jihad melawan HIV/AIDS ini," lanjut Tedi. Ā Ā
Sementara itu Suwandi Sawadi, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Jawa Tengah (KPA Jateng) menuturkan jika penanggulangan HIV tidak bisa hanya ditindaklanjuti dengan lembaganya saja. Untuk itu, peran NU dalam upaya menyerukan jihad melawan HIV/AIDS dinilainya sebagai langkah yang sangat strategis.
"Kesehatan tidak bisa ditanggulangi hanya dengan obat. Nah, langkah NU untuk menanggulangi HIV/AIDS akan sangat membantu kami, dan saya rasa itu sebagai langkah yang tepat," ujar Wandi.Ā
Senada, koordinator program Sub Recipient NU Jateng, dr. Lies Agustin mengungkapkan jika peserta pelatihan ini berasal dari berbagai kalangan dalam tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Ia berharap pelatihan ini bisa dijadikan modal bagi peserta untuk berpartisipasi untuk mengurangi virus HIV/AIDS di Jawa Tengah. Selain itu, Lies berharap tidak akan ada lagi penularan inveksi HIV baru, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS dan mengurangi/menghilangkan diskriminasi akibat penyakit HIV.Ā
"Harapan saya, para peserta mendapatkan bekal yang mumpuni, sehingga bisa dijadikan modal kunci. Peserta juga mampu mendapatkan pengayaan, sharing dengan wilayah lain, sehingga bisa langsung turun ke wilayah kunci penyebar HIV," kata Lies Agustin, Senin (25/3).Ā
Redaktur Ā Ā : Mukafi Niam Ā
Kontributor: Nazar Nurdin
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
Terkini
Lihat Semua