NU Care Gelar Rapid Test Gratis untuk Santri

Jakarta, NU Online
NU Care-LAZISNU kembali menggelar kegiatan rapid test, Jumat (14/8). Rapid test ini diikuti para santri yang hendak kembali belajar ke pesantren di berbagai daerah, seperti para santri Tebuireng Jombang yang saat ini berada di Jakarta. 
 

Rapid Test dilaksanakan di Majlis Taklim Raudhotul Jannah, Perumahan BRI Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. 

 

Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU, Abdur Rouf, mengatakan kegiatan itu dilakukan oleh NU Care-LAZISNU bekerjasama dengan Tokopedia Salam, dalam rangka pencegahan wabah Covid-19 terhadap para santri dan lingkungan pesantren. 

 

"Alhamdulillah, kegiatan ini beberapa kali dilakukan NU Care-LAZISNU bersama Tokopedia dalam campaign #SalingPeduliCegahCorona. Dan, hasil rapid test juga nantinya digunakan para santri sebagai syarat wajib bagi santri yang berasal dari daerah Jabodetabek untuk kembali ke pesantren di Jawa Timur," jelas Rouf. 
 

Rouf menambahkan bahwa rapid test untuk para santri penting dilakukan, agar para santri dapat kembali ke pesantren.

 

"Kegiatan ini menjadi penting untuk terus dilakukan guna membantu para santri agar dapat kembali ke pesantren, mengingat sudah lebih dari lima bulan mereka belajar di rumah," imbuhnya.

 

Koordinator acara, Didin, mengatakan bahwa pada kegiatan tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

 

"Demi kenyamanan bersama, seluruh santri berikut walinya wajib mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki area rapid test. Alhamdulillah, mereka melaksanakan protokol tersebut tanpa harus diminta," ungkap Didin. 

 

Sementara itu, salah seorang santri Tebuireng, Nabila Qotrunnada, mengaku bahwa dirinya senang mengikuti rapid test dan bisa kembali ke pesantren. 

 

"Di sini, saya bisa ketemu teman-teman Tebuireng yang juga ikut rapid. Rasanya senang meskipun tetap harus berjaga jarak. Saya juga sudah bosan di rumah, lebih asyik mengaji di pesantren. Beruntung bisa ikut rapid test gratis dari NU Care-LAZISNU dan Tokopedia Salam, dan saya bisa kembali ke pesantren," ujarnya.

 

Kontributor: Putri Azmi Millatie

Editor: Kendi Setiawan