Daerah

LAZISNU Jatim Bedah Rumah Janda yang Hangus Terbakar

Sel, 11 Agustus 2020 | 22:35 WIB

LAZISNU Jatim Bedah Rumah Janda yang Hangus Terbakar

PW NU Care-LAZISNU Jatim saat meninjau rumah janda yang terbakar. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)

Mojokerto, NU Online 
Suyuti adalah janda dua anak yang kesehariannya menjual tahu lontong keliling. Dagangannya dijajakan dari kampung ke kampung. Penghasilannya juga tidak menentu bergantung sedikit atau banyaknya makanan tersebut dibeli warga. 


Dan pada Ahad (12/7), tidak merasakan firasat apa pun, karena pada hari yang sama berbarengan dengan meninggalnya sang suami tiga tahun lalu.


Suyuti harus pulang dengan tergesa-gesa lantaran mendengar kabar kalau tempat tinggalnya dilalap si jago merah. Untunglah dengan bantuan warga yang menggunakan alat seadanya, api di kediamannya bisa dipadamkan. Namun demikian, nyaris tidak ada barang yang dapat diselamatkan.


“Biasanya kalau pagi sampai siang, saya masak lontong dengan menggunakan tungku. Selepas shalat Asar saya jualan keliling, mungkin ada bara api yang belum mati lalu mengenai kompor gas,” katanya saat ditanya kronologi terjadinya kebakaran di rumahnya, Selasa (11/8).


Suyuti tinggal di rumah peninggalan sang suami yang terletak di Dusun Bendung RT 02 RW 02 Desa Bendung Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. “Tidak ada satu pun barang berharga yang tersisa. Semuanya dilalap api, termasuk pakaian, hingga surat-surat penting,” jelasnya.


Tidak hanya itu, Suyuti mengatakan ada uang 2 juta rupiah untuk selamatan seribu hari suaminya pun habis terbakar. Hal tersebut tentu saja membuat tanggungan hidupnya semakin berat.


Untuk meringankan beban janda ini, rumahnya mendapatkan perhatian dari Pengurus Wilayah (PW) NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah nahdlatul Ulama (LAZISNU Jawa Timur. Bantuan yang diberikan adalah dengan merehab sehingga bisa ditempati seperti sedia kala.


Selama rumah direnovasi, Suyuti dengan dua anaknya tidur di Taman Pendidikan al-Qur’an di depan rumahnya. Dirinya harap-harap cemas, agar rumah yang diidamkan segera selesai, dan tidak lagi mengungsi.


Terkait bantuan ini, dirinya sangat berterima kasih karena saat musibah menimpa nyaris tidak ada harapan yang tersisa. Perhatian tersebut juga membuatnya tegar menerima cobaan hidup yang seakan terus menimpa.
Apalagi yang membantu sangatlah banyak, tidak hanya NU Care-LAZISNU, juga tampak dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Barisan Ansor Serbaguna atau Banser, serta masyarakat maupun warga Nahdlatul Ulama.


“Alhamdulillah saya dibantu masyarakat, warga NU temasuk Ansor Banser dan NU Care LAZISNU Kecamatan Jetis dan Kabupaten Mojokerto membangun kembali rumah yang habis terbakar,” tuturnya sembari tidak mampu menahan tangis. 


NU Care LAZISNU Jawa Timur saat mendengar kabar itu, dengan sigap melakukan survei lokasi dan didampingi NU Care-LAZISNU Kabupaten Mojokerto dan Kecamatan Jetis. 


“Alhamdulillah NU Care-LAZISNU Jawa Timur setelah mendengar kabar itu, langsung hadir dan memberikan bantuan kepada Ibu Suyuti,” kata Moch Rofi’i Boenawi.


Sekretaris NU Care-LAZISNU Jatim tersebut menjelaskan bahwa dalam banyak kasus, lembaga ini kerap hadir dalam aksi kemanusiaan, termasuk musibah yang menimpa Suyuti. 


Apalagi setelah dicek ke lokasi, kondisinya memang layak dibantu. Rumah yang terbakar semuanya ludes dilalap api. Tidak ada satu pun harta yang tersisa, hanya pakaian yang melekat di tubuh Suyuti beserta anaknya. 


“Dengan saling membahu, semangat gotong-royong dari semua elemen masyarakat, rumah Ibu Suyuti akhirnya bisa berdiri kembali,” pungkas dosen STAI Al-Azhar Menganti Gresik ini. 


Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin