Nasional MUNAS-KONBES NU 2019

Ngaji Plastik Ramaikan Munas Konbes 2019

Sel, 26 Februari 2019 | 05:45 WIB

Ngaji Plastik Ramaikan Munas Konbes 2019

Kegiatan ngaji plastik di arena Munas Konbes NU 2019

Kota Banjar, NU Online
Memeriahkan ajang Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2019, Bank Sampah Nusantara Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (BSN LPBI NU) menggelar kegiatan Ngaji Plastik. Bertempat di halaman STAIMA Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, kegiatan yang diikuti 200 santri berlangsung Selasa (26/2) siang.

Sekretaris LPBI NU Yayah Ruchyati mengatakan LPBI NU berfokus kepada penanggulangan bencana dan mencegah kerusakan lingkungan. Penyadaran akan penjagaan dan penciptaan lingkungan yang bersih sangat penting dikenalkan kepada para santri. Hal itulah yang mendasari LPBI NU mendukung dan mengadakan Ngaji Sampah yang membahas bagaimana tata kelola sampah, terutama plastik agar tidak mengotori lingkungan. 

"LPBI NU ingin memberikan pemahaman kepada semua pihak termasuk santri dan pesantren sendiri bahwa lingkungan pesantren bisa diciptakan menjadi lingkungan yang bersih," katanya.

Penanganan sampah yang baik, kata Yayah, bahkan dapat diteruskan mendatangkan kebermanfaatan secara ekonomi.

"Santri-santri yang telah mengikuti kegiatan ini, seperti di Pesantren Assidiqiyah, mereka memiliki rekening dari pengelolaan sampah ini," tuturnya.

Sementara itu Kasubdit Sampah dan Daur Ulang Kementerin Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ari Sugasri mengatakan pihaknya mendukung sosialisasi penanganan sampah plastik yang dilakukan berbagai komunitas salah satunya BSN LPBI NU. 

Ia menegaskan penanganan sampah terutama plastik sangat perlu dilakukan, terlebih Indonesia menjadi negara nomor dua setelah China sebagai penghasil sampah plastik terbanyak.

Pengasuh Pesantren, KH Mu'in Abdurrahman mengatakan penjagaan lingkungan dan kebersihan termasuk wujud kecintaan tanah air. Hal itu dicontohkan oleh pendiri NU KH Hasyim Asy'ari.

Para santri era saat ini yang meneruskan pemikiran dan langkah KH Hasyim Asy'ari sama saja atau dianggap sebagai murid KH Hasyim yang berjuang melalui organisasi NU.  

"Siapa yang mengurus NU, saya anggap santriku," kata KH Mu'in mengutip KH Hasyim Asy'ari.

Ngaji Plastik dibuka oleh Wasekjen PBNU, Imdadun Rahmat. Hingga berita ini diturunkan kegiatan masih berlangsung. (Kendi Setiawan)