Nasional

Nasaruddin Umar: Jihad itu Menghidupkan Manusia, Bukan Membunuh

NU Online  ·  Rabu, 3 Agustus 2016 | 12:01 WIB

Pandeglang, NU Online
Maraknya pemberitaan mengenai radikalisme membuat pemerintah dan ormas Islam moderat terus melakukan langkah-langkah pencegahan secara dini dalam menangkal dan menanggulangi paham radikal-terorisme di Indonesia. Langkah-langkah tersebut termasuk kontra narasi dan sosialisasi secara langsung mengenai pencegahan paham ekstrim.

Tepatnya di Pondok Pasantren Nurul Arifin Pandeglang, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten melakukan dialog pelibatan dai dalam program Islam damai untuk pencegahan paham radikal-terorisme di Kabupaten Pandeglang, Rabu (3/8). Kegiatan ini menghadirkan KH Nasaruddin Umar sebagai narasumber dan dihadiri oleh 200 lebih peserta.

"Jihad itu menghidupkan manusia, ketika ada jihad yang membunuh orang, maka hal itu bukan jihad," ujar Nasaruddin Umar.

Lebih jauh lagi Imam Besar Masjid Istiqlal ini menjelaskan bahwa Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sama seperti ajaran Islam rahmatan lil alamin. “Membunuh diri dan membunuh orang lain tidak pernah saya temukan di kitab-kitab fiqih dan hadits Rasulullah SAW dalam memperjuangkan agama Islam," tegas Rektor PTIQ Jakarta ini.

Mantan Wakil Menteri Agama ini menyampaikan materi dengan sangat lembut, dengan memakai pandangan Islam sebagai agama kasih sayang. Para peserta tampak khidmat dalam mengdengarkan materi dari Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

"Islam yang kita perjuangan harus masuk di akal dan masuk dihati, karena Islam yang tidak masuk di akal tidak akan pernah bisa menjadi agama masa depan," tutup Mustasyar PBNU ini. (Muhammad Aras Prabowo/Fathoni)