Kudus, NU Online
Mustasyar PBNU KH Syaāroni Ahmadi mengatakan, umat Islam janganp percaya jika ada pihak yang memberitakan munculnya kiamat dengan menyebut hari dan tanggal tertentu. Pasalnya, berita Ā semacam itu adalah kebohongan dan menyalahi keterangan Al-Qurāan.
<>
Kiai Syaāroni mengatakan hal itu dalam pengajian rutin tafsir Al-Qurāan pada hari keenam bulan Ramadhan di masjid al-Aqsho Menara Kudus, Jawa Tengah, Rabu (17/7) pagi tadi.
Saat menerangkan Surat Al-Waaqiāah ayat 1-24, ulama yang biasa disapa Ā Mbah Syaāroni ini menjelaskan Al-Waqiah ini merupakan sebuah nama hari kiamat. Diterangkan, hari kiamat akan pasti terjadi, namun tidak bisa dipastikan kapan waktunya datang. Ā
āTidak ada orang yang mengerti waktu munculnya kiamat, hanya Allah yang tahu,ā terangnya di depan ribuan jamaah yang hadir.
Mbah Syaāroni menerangkan, Allah hanya memberikan tanda-tanda kecil munculnya hari kiamat yakni banyaknya kemaksiatan, manusia salah kaprah manusia dalam berpakaian seperti pria berdandan perempuan atau sebaliknya; termasuk banyak perempuan membuka auratnya. Sedangkan tanda-tanda atau ngalamat besarnya adalah munculnya Imam Mahdi di tengah-tengah masyarakat.
Dalam keterangannya, Imam Mahdi yang berada di alam gaib sudah berumur 1000 tahun lebih ini akan muncul manakala kemaksiatan, kemungkaran seperti minuman keras, mabuk-mabukan dan perselingkuhan sudah tidak bisa dibendung lagi.
āPada saatnya nanti, para dai sudah tidak mampu lagi menyampaikan dakwahnya sehingga Imam Mahdi akan muncul hari Jumat menggantikannya,ā terang Mbah Syaāroni.
Munculnya hari kiamat nanti, terang ia, sudah tidak ada lagi orang Islam karena sudah terkena tiupan semilir angin yang setiap orang yang menghirupnya akan mati. Makanya pada waktunya nanti, bila umat Islam sudah meninggal semuanya, akan datang kiamat.
āHari kiamat ini juga mengasorkan dan mengangkat golongan ummat manusia. Orang yang kafir akan diantar ke neraka, umat Islam ke surga,ā katanya.
Pada hari kiamat itu, jelas Mbah Syaāroni, situasi manusia akan terbagi menjadi 3 golongan. Pertama, ashabul maimanah (golongan kanan) yakni golongan umat islam yang menerima buku amal catatan dengan tangan kanannya dan pasti masuk surga. Kedua, ashabul masy-amah (golongan kiri) yaitu umat kafir yang menerima buku amal dengan tangan kiri sehingga dipastikan masuk neraka.
āSementara golongan ketiga adalah assabiquun, yakni golongan yang ibadahnya tidak pernah surut (kendoājw) serta tidak pernah berbuat dosa. Golongan ini adalah para nabi dan rasul yang selalu dekat dengan Allah dan ditempatkan di jannatin naāim,ā jelasnya.
Ia juga menguraikan kenikmatan tempat surga Ā yang akan dirasakan para ahli penghuninya. Di surga, terangnya, akan terlihat muda tidak ada yang tua. Termasuk pula, para pelayan ini akan diambilkan dari jabang bayi atau anak kecil yang sudah meninggal dunia karena tida memiliki dosa sama sekali. Kepada para pemabuk saat di dunia, diberi iming-iming minuman arak yang tidak memabukan serta para bidadari yang tidak pernah kedemek siapapun melayani ahli surga.
āKeindahan dan kenikmatan di surga ini merupakan pemberian Allah sebagai balasan bagi orang yang beramal saleh di dunia,ā imbuhnya.
Di akhir penjelasannya, umat Islam diajak selalu berbuat baik dengan cara tidak berbuat jelek seperti hasud, iri dengki dan bila ada yang salah segera melakukan taubat sehingga bisa merasakan kenikmatan di akhirat nanti.
āMakanya, sisa umur kita manfaatkan dengan melakukan amal sholeh. Semoga kita nanti termasuk golongan tangan kanan (ashabul maimanah),ā ajak Mbah Syaāroni seraya berdoa mengakhiri pengajian pada hari Rabu pagi tadi.
Penjelasan ayat berikutnya, akan dilanjutkan pada pengajian rutin tafsir Al Qurāan pada hari Kamis besok. Selama Ramadhan, Pengajian tafsir berlangsung mulai 3-27 Ramadhan di masjid Al Aqhsa Menara Kudus.
Redaktur Ā Ā : Abdullah AlawiĀ
Kontributor : Qomarul Adib
Terpopuler
1
PBNU Kembali Buka Beasiswa ke Maroko, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Sempat Alami Gangguan Jiwa karena Kecanduan Game, Pemuda KediriĀ Ini Hafal Al-Qur'an 30 Juz
3
Baca Doa Ini saat Lepas Keberangkatan Jamaah HajiĀ
4
NU Care-LAZISNU Purbalingga Berdayakan Ekonomi Seorang Guru Ngaji Penjual Dawet Ayu
5
Ketua LBM PBNU: Praktik Haji Ilegal Bertentangan dengan Susbtansi Syariat
6
KH Ali Mustafa Yaqub Tak Minder Jumlah Santri, Tapi Lebih Penting Kualitasnya
Terkini
Lihat Semua