Muslimat NU Ingatkan Pentingnya Berdakwah dengan Akhlak
NU Online · Selasa, 29 Desember 2020 | 11:00 WIB

Survei Pew Research Center dalam The Global God Devide menempatkan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang paling religius di dunia.
Ahmad Rozali
Kontributor
Jakarta, NU Online
Hakikat dakwah adalah mengajak kepada kebaikan. Mengajak pada hal yang baik haruslah dengan cara yang baik. Hal ini sudah terbukti berhasil dan dicontohkan oleh para penyebar Islam awal dengan menginternalisasikan nilai Islam dalam konteks lokalitas melalui cara santun dan sejuk.
Terkait dengan hal ini, Bendahara Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) Hj Andi Nurhiyari Jamaro mengimbau para ulama agar tidak bosan menyampaikan dan menyontohkan kebaikan kepada jamaahnya. Apa yang dikatakan dan tauladan para ulama serta muballigh akan diikuti oleh masyarakat Indonesia, mengingat masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang sangat religius.
Â
Survei Pew Research Center dalam The Global God Devide menempatkan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang paling religius di dunia mengalahkan negara manapun. Â
Menurut survei tersebut sebanyak 96% responden Indonesia menganggap seseorang mesti beriman kepada Tuhan untuk dapat bermoral, dan 98% menganggap agama penting di hidup masyarakat Indonesia.
Â
Sehingga menurut Hj Andi, di Indonesia, ulama menjadi panutan. Kalimat yang diucapkan ulama akan diikuti oleh pengikutnya karena dianggap sebagai kebenaran. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa para pemuka agama atau tokoh agama haruslah menjaga betul sikap dan tutur katanya.
“Karena ulama itu kan panutan, oleh karena itu sangatlah penting bagi ulama untuk menunjukkan sikap yang baik mulai dari cara bertutur kata," harapnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain berpesan pada para ulama, masyarakat juga harus berhati-hati dalam memilih ulama sebagai panutan. Hal ini penting agar masyarakat memilih ulama yang senang menyampaikan kebaikan, bukan ulama yang senang mengajarkan permusuhan. Cirinya dapat dilihat dari tutur kata dan sikap ulama bersangkutan.
Urusan memilih ulama yang tepat sangat penting terutama untuk generasi muda. Sebab generasi muda sangat dekat dengan sosial media sehingga perlu lebih selektif dalam memilih tokoh panutannya.
Dengan bersikap selektif dan kritis pada ulama yang diketahuinya dari media sosial, ia berharap generasi muda tidak ikut-ikutan pada paham yang menyesatkan, yang kadang kala memiliki tujuan tersembunyi di balik dakwahnya.
Pewarta: Ahmad Rozali
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
6
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
Terkini
Lihat Semua