Muslim Korea Butuh Dukungan Dakwah dari NU
NU Online · Selasa, 25 November 2014 | 07:30 WIB
Jakarta, NU Online
Korea Muslim Federation (KMF) berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (25/11) siang. Organisasi yang menjadi wadah umat Islam di Korea ini meminta bantuan PBNU terkait pengembangan dakwah di sana.
<>
Ketua KMF Cabang Busan Zubair Lee Dongha mengatakan, jumlah muslim di Korea sangat sedikit dan tidak sampai 1 persen dari jumlah penduduk di sana. Ia mengaku kekurangan tenaga dai untuk memaksimalkan syiar Islam di negeri gingseng tersebut.
“Saya minta dukungan NU karena saya lebih tertarik Islam di Indonesia daripada Islam di Timur Tengah,” tuturnya saat bersilaturahim bersama rombongan ke ruang redaksi NU Online.
Zubair hadir ditemani Mustasyar Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Korea Eko Wijianto; pengurus Lembaga Advokasi Buruh Migran PP GP Ansor, Imam Nahrawi; dan aktivis pemberdayaan perempuan TKI, Indiyah Citra.
Eko menambahkan, saat ini muslim Korea berharap ada tenaga pengajar di sekitar 35 mushala. Selama ini mereka berjalan dengan tenaga seadanya dan melakukannya secara mandiri karena pemerintah negara ini memang tak memiliki perhatian sama sekali terhadap agama.
“Muslim Korea yang berjumlah sekitar 35.000 jiwa juga membutuhkan rujukan, misalnya soal penentuan Ramadhan,” tutur Eko.
Rombongan disambut Sekretaris Lajnah Ta’lif wan Nasyr PBNU Ulil Abshar Hadrawi, Pimpinan Umum Radio NU Mustiko Dwipoyono, dan beberapa awal redaksi NU Online. Pertemuan diisi dengan dialog dan tukar informasi tentang kebudayaan dan kehidupan Islam di Korea dan Indonesia.
Selain ke kantor NU Online, KMF juga bertemu dengan pengurus Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTMNU) di sekretariat Lantai 4, gedung PBNU, Jakarta. (Mahbib Khoiron)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
5
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
6
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
Terkini
Lihat Semua