Nasional MUNAS-KONBES NU 2021

Munas-Konbes NU 2021 Bahas Persoalan Kesehatan, Polhukam, hingga Kesra

Rab, 22 September 2021 | 07:30 WIB

Munas-Konbes NU 2021 Bahas Persoalan Kesehatan, Polhukam, hingga Kesra

Ilustrasi: posko induk penanggulangan Covid-19 PBNU. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) akan diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada 25-26 September 2021. Di forum itu akan membahas berbagai persoalan bangsa di berbagai bidang yang muncul akibat pandemi Covid-19.


Kebijakan pemerintah mengenai penanggulangan dampak pandemi bakal menjadi pembahasan utama. Kemudian Munas-Konbes NU 2021 akan memberikan berbagai rekomendasi penyelesaian persoalan kepada pemerintah pada setiap bidang.


Bidang-bidang yang menjadi pembahasan mulai dari kesehatan, polhukam (politik, hukum, dan keamanan), pendidikan, ekonomi, hingga kesejahteraan rakyat (kesra). Hasil pembahasan tersebut akan menghasilkan rekomendasi dari setiap bidang dan ditujukan kepada pemerintah. 


“Di bidang kesehatan, kami akan membahas persoalan dari sisi hulu, tengah, dan hilir. Kemudian dari pembahasan itu akan menghasilkan rekomendasi agar persoalan kesehatan ini segera diselesaikan,” kata Ketua Komisi Rekomendasi H Arifin Junaidi kepada NU Online, Rabu (22/9/2021).


Sementara di bidang polhukam, kepemimpinan dan kebijakan pemerintah akan disorot selama masa pandemi Covid-19. Kepercayaan publik pun menurun akibat aturan yang bercabang dan tidak konsisten. Seperti memperketat mobilitas warga tetapi membiarkan pekerja asing masuk ke dalam negeri. 


“Kemudian pemerintah mesti fokus pada penanganan pandemi sebagai isu kesehatan dan kemanusiaan, bukan isu politik partisan. Kami akan merekomendasikan agar para pejabat berhenti mempolitisasi isu pandemi untuk kepentingan pencitraan,” kata Arifin. 


Selain itu, di bidang kesra juga akan disorot, terutama mengenai strategi pemulihan kehidupan warga sebagai prioritas lebih tinggi daripada insentif kepada industri besar yang dapat meningkatkan kesenjangan di masa depan. 


“Kalau di bidang pendidikan, kami ingin memastikan pemerintah memberikan pemenuhan hak-hak anak didik atas pendidikan yang berkualitas di era pandemi,” ungkap pria yang juga Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU itu.


Terakhir, tentu saja akan disorot persoalan ekonomi yang menjadi salah satu bidang terdampak akibat pandemi Covid-19. Kemiskinan dan pengangguran yang membengkak akibat pandemi, diharapkan dapat ditangani dengan pengerahan seluruh sumber daya pemerintah, baik melalui kebijakan, anggaran, maupun gerakan. 


“Pemerintah perlu mengantisipasi dampak pandemi terhadap kerusakan struktur ekonomi dan meredakan jurang ketimpangan antara yang kaya dan miskin. Semua pembahasan itu akan kami bahas di forum Munas-Konbes NU nanti dan akan menghasilkan banyak rekomendasi penting untuk diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh pemerintah,” pungkas Arifin. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad