Nasional

Munas dan Konbes NU Bahas Konsep Kenegaraan

NU Online  ·  Kamis, 9 Agustus 2012 | 03:20 WIB

Jakarta, NU Online
Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) yang digelar 14-17 September 2012 di Pesantren Kempek Cirebon, Jawa Barat, akan membahas konsep kenegaraan dari sudut pandang Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
<>
Hal ini terungkap dalam pembahasan masail diniyah Munas dan Konbes NU yang diselenggarakan tiga komisi, yaitu Maudhu’iyah (persoalan tematik), Qonuniyah (perundangan-undangan), dan Waqi’iyah (peristiwa nyata), di Hotel Santika Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (8/8) malam. Pembahasan kenegaraan menjadi fokus kajian komisi Maudhu’iyah.

Isu yang dibahas merupakan sejumlah elemen pokok yang berdampak luas pada kemaslahatan negara secara keseluruhan, antara lain penjelasan konsep rakyat, pemerintah, wilayah atau aset negara, serta kedaulatan negara. Poin-poin ini akan menyinggung isu turunan, seperti hak dan kewajiban rakyat, Pemilu, demonstrasi, pajak, jihad, dan lain-lain.

“Kita ingin Ahlusunnah wal Jamaah mempunyai pandangan utuh tentang negara,” ujar Wasekjen PBNU Abdul Mun’im DZ saat mengikuti sidang komisi.

Menurutnya, Muktamar NU memang pernah mengangkat beberapa isu yang hampir sama. Namun, hal itu perlu disuarakan lagi, selain sebagai bentuk penegasan kembali, juga usaha penyempurnaan dan pemaparan yang lebih sistematis.

Hadir sebagai pembicara pada malam itu, antara lain KH Ali Mustofa Ya’kub (Rais Syuriyah PBNU), KH Masdar Farid Mas’udi (Rais Syuriyah PBNU), dan KH Afifudin Muhajir (Katib Syuriyah PBNU). Forum pembahasan diikuti oleh segenap anggota komisi yang terdiri dari para pakar hukum Islam.

Saat ini panitia tengah sibuk mengumpulkan dan merumuskan materi hasil diskusi untuk disampaikan kepada forum musyawarah yang dilaksanakan menjelang akhir Syawal ini. Draf pembahasan ditargetkan akan selesai pada 25 Ramadhan atau 14 Agustus 2012.


Redaktur: Mukafi  Niam
Penulis   : Mahbib Khoiron