Nasional

Mujahadah dan Istighotsah Serentak Awali Kirab Satu Negeri

Ahad, 16 September 2018 | 00:30 WIB

Nunukan, NU Online
Hari ini secara serentak dilakukan mujahadah dan istihotsah serentak. Hal tersebut sebagai pembuka kegiatan Kirab Satu Negeri yakni mengibarkan bendera Merah Putih mengelilingi seluruh wilayah Indonesia. 

Kegiatan merupakan prakarsa Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang menggelar acara mulai dari lima titik pulau terluar pada Ahad (16/9). Lima titik pemberangkatan kirab adalah Sabang, Nunukan, Pulau Miangas, Pulau Rote, dan Merauke.

Peserta kirab sebanyak 1.945 orang dilepas dari lima titik tersebut kemudian berjalan menuju seluruh provinsi di Indonesia secara serentak.

Tim Kirab Satu Negeri begitu tiba di Kota Nunukan langsung mengadakan kegiatan. Pertama gladi apel pemberangkatan kirap di Taman Tugu Dwikora, mujahadah di sekretariat Cabang Pergerakan Mahasiswa Isalam Indonesia (PMII) Nunukan dan istighotsah di Masjid Jami’ Mujahidin.

Setelah menempuh perjalanan dua jam lebih dari Tarakan dan sampai Nunukan, tim kirab menggelar kegiatan. “Dari gladi bersih apel, mujahadah diawalai salat hajat serta istighotsah usai subuh,’’ kata Affan Fauzi, Ahad (16/9).

Menurut Koordinator Zona Nunukandari PP GP Ansor ini, tim hadir di Nunukan kemarin sore. Di pelabuhan, tim disambut tarian gong sebagai ucapan selamat datang dari komunitas seni Dayak.  “Pagi ini gelar  apel pemberangkatan,’’ jelasnya. 

Sementara tim yang dipimpin Ketua Umum PP GP Ansor disambut meriah saat tiba di Bandara Mopah, Merauke, Papua, Sabtu (15/9). Bandara di ujung paling timur Indonesia ini dipenuhi anak-anak berkaus putih dengan ikat kepala khas Papua warna-warni.

Bersama sejumlah pengurus Muslimat NU, mereka serentak melantunkan shalawat. Saat bersalawat, anak-anak ini turut menari menyambut kedatangan Ketum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas beserta rombongan. 

Gus Yaqut, sapaan akrabnya datang ke Merauke untuk melepas Kirab Satu Negeri yang digelar PP GP Ansor hari ini, Ahad (16/9). Selain di Merauke dan Nunukan, pelepasan tim kirab bendera Merah Putih secara bersamaan juga akan dilakukan dari empat titik terluar Indonesia lainnya, yakni Sabang, Miangas, dan Rote.

Di Bandara Mopah, Gus Yaqut juga disambut sejumlah tokoh antara lain Ketua KNPI Merauke Hendrik Mahuse, tetua adat Maliharsyad Basik, dan Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Merauke Syahmuhar M Zein Ongeo Gebse. 

Di ujung prosesi penyambutan, tokoh adat Maliharsyad Basik kemudian memakaikan Imbuh, topi khas Papua kepada Gus Yaqut.

"Selamat datang di Merauke," ujar Maliharsyad yang terlihat turut memakai baju hijau seragam Ansor.
Gus Yaqut mengatakan, Kirab Satu Negeri digelar untuk semakin menguatkan ikatan konsensus kebangsaan. Dia menilai, kirab bertema Bela Agama, Bangsa, Negeri ini akan efektif untuk mematahkan upaya sekelompok orang atau pihak yang tengah berupaya merusak tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.

Keberagaman suku, adat, bahasa dan agama, tandas Gus Yaqut, harus dijadikan modal berharga untuk menciptakan kerukunan dan meneruskan pembangunan.  "Ini adalah ikhtiar kecil GP Ansor untuk mempersatukan bangsa yang akhir-akhir ini menunjukkaan adanya benih perpecahan," ujarnya. 

Lebih dari itu, lewat Kirab Satu Negeri yang akan berpuncak di Yogyakarta 26 Oktober mendatang, Ansor ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bisa menjadi inspirasi dalam menciptakan perdamaian di atas berbagai keberagaman.

Setelah dilepas dari Merauke, rombongan kirab bendera kemudian dijadwalkan bertolak ke Jayapura. Ada sejumlah rangkaian kegiatan untuk memeriahkan kirab, antara lain pengibaran bendera Merah Putih terpanjang di wilayah perbatasan RI dengan Papua Nugini pada Senin (17/9).

Pengibaran ini rencananya akan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).  Selanjutnya rombongan menuju Papua Barat untuk acara mengibarkan bendera di bawah laut, tepatnya di kawasan Raja Ampat. (Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)