Nasional

Mudik 2024, BMKG Informasikan 15 Daerah Berstatus Waspada Cuaca Ekstrem

Kam, 4 April 2024 | 12:00 WIB

Mudik 2024, BMKG Informasikan 15 Daerah Berstatus Waspada Cuaca Ekstrem

Ilustrasi hujan lebat saat cuaca ekstrem (Foto: freepik)

Jakarta, NU Online
Menjelang puncak arus mudik Lebaran 2024, terpantau cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sebagian besar daerah di Indonesia, yang ditandai dengan hujan lebat, petir, dan angin kencang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menetapkan status siaga dan waspada untuk 15 daerah di Indonesia.


Menurut informasi resmi BMKG pada Rabu (3/4/2024), daerah yang berstatus waspada meliputi Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sedangkan Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Papua juga berada dalam status yang sama.


Peringatan dini dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga dikeluarkan untuk beberapa wilayah, termasuk Denpasar Bali, Jakarta Pusat, Jambi, Bandung di Jawa Barat, Semarang, dan Ambon di Maluku.


Selanjutnya, BMKG memprediksi potensi hujan disertai petir terjadi di Bandar Lampung dan Bengkulu pada pagi hingga siang hari.


Sementara untuk wilayah DKI Jakarta sebagian besar hujan berawan – hujan sedang pada pagi hingga siang hari, dan cerah berawan dengan kelembaban 80-90 persen pada malam hari, dengan suhu 24-30 derajat celcius.


Dilansir Antara, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat berujung kebencanaan meningkat di sebagian besar daerah hingga sepekan ke depan dipicu akibat adanya intervensi bibit siklon tropis.


Menurut dia, terdapat tiga bibit siklon tropis; Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.


Berdasarkan analisis meteorologi diketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 – 65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.


Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15 - 20 knots (28 - 37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis.


Begitu pula, Bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20 - 25 knots (37 - 46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis.