Nasional

MTs Ma’arif Pontianak akan Tampilkan Tradisi Tundang di Pembukaan KSM 2016

NU Online  ·  Senin, 22 Agustus 2016 | 11:00 WIB

Pontianak, NU Online
Perhelatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) ke-5 diselenggarakan di Kota Pontianak Kalimantan Barat oleh Direktorat Pendidikan Madrasah Kemenag RI. Ajang unjuk kebolehn siswa madrasah dalam bidang sains ini akan dibuka, Selasa (23/8) di Pontianak Convention Center (PCC). 

Dalam opening ceremony ini, akan ditampilkan berbagai tarian tradisional dan kreasi seni lain yang dibawakan oleh para siswa dan siswi madrasah. Di antara salah tradisi dan budaya yang akan ditampilkan yaitu Tradisi Tundang. Tradisi ini khusus akan ditampilkan oleh Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif NU Pontianak.

Koordinator Panitia KSM 2016 bagian protokol H Razhali menerangkan bahwa Tundang adalah semacam tradisi kelakar yang berkembang di Pontianak, dibawakan dengan bahasa yang menarik seperti berpantun, tetapi bukan pantun. Tradisi Tundang akan diiringi dengan kendang.

Dia menjelaskan, dipilihnya MTs Ma’arif Pontianak karena madrasah ini sering tampil di even-even nasional dengan membawakan tradisi dan budaya lokal. MTs Ma’arif Pontianak dinilai bagus dalam membawakan Tradisi Tundang ini.

“Kita tidak mau main-main untuk pembukaan KSM 2016 ini. Kita pilih yang terbaik dan sudah teruji,” ujar Razhali, Senin (22/8).

Selain tradisi Tundang, lanjutnya, akan ditampilkan pula berbagai tarian tradisional seperti Tari Kreasi Melayu yang akan dibawakan oleh gabungan siswa madrasah di Pontianak, Tari Manumba dibawakan oleh MAN Ketapang, dan Tari Kipas dibawakan oleh MTs Negeri 2 Pontianak.

Dalam even tahunan ini, siswa madrasah, baik MI, MTs, dan MA akan berkompetisi untuk meraih prestasi terbaik. Untuk pertama kalinya, KSM juga mengikutkan sekolah umum untuk bersaing dengan siswa madrasah. Setiap provinsi atau Kanwil mengirimkan 11 siswa madrasah.

KSM 2016 akan dibuka, Selasa (23/8) di PCC oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dengan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, Cornelius beserta pejabat terkait serta Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dan Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan. (Fathoni)