
Anggota MPR RI Syaifullah Tamliha (berdiri) saat mengisi ‘Sosialisasi 4 Pilar’ di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Ahad (15/12) sore (Foto: NU Online/A Rahman Ahdori)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mendorong mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kembali diajarkan di sekolah dan madrasah. MPR menilai kehadiran mata pelajaran PMP tersebut penting untuk melawan arus ideologi transnasional yang terus mengalami peningkatan.
Selain PMP yang harus kembali dipelajari siswa, MPR menginginkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI memperkuat pelajaran Sejarah Bangsa Indonesia (SBI). Menurut MPR, komitmen berbangsa dan bernegara anak bangsa dapat lahir dan dipengaruhi oleh apa yang ia pelajari di sekolah dan madrasah.
"Kita mendorong agar Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang pernah diajarkan di zaman Orde Baru itu bisa kembali dihidupkan. Kemudian juga Sejarah Bangsa Indonesia (SBI), agar generasi muda kita terutama yang milenial mengerti tentang ideologi negaranya termasuk ideologi untuk dirinya sendiri," kata Anggota MPR RI Syaifullah Tamliha ditemui NU Online seusai mengisi ‘Sosialisasi 4 Pilar’ di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Ahad (15/12) sore.
Ia menuturkan, dengan penguatan ideologi kebangsaan di dunia pendidikan maka semua tantangan global bisa dihadapi. Selama ini kata dia, golongan kaum milenial membutuhkan sentuhan ideologi negara sebab nasionalisme kalangan anak muda terus mengalami kemerosotan.
"Ini kan belum (terealisasi) saat ini BPIP sedang menggodog dengan Kemedikbud. Idologi anak muda kita kondisinya memprihatinkan. Generasi muda kita semakin tidak mengerti tentang ideologi bangsanya sendiri. Makanya kalau mereka diberikan penguatan ideologi Pancasila mereka juga akan kuat dan hebat," tuturnya.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua