Mohammad Nuh Pertanyakan Penghentian Kurikulum 2013
NU Online · Selasa, 23 Desember 2014 | 03:00 WIB
Semarang, NU Online
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menilai penghentian penerapan kurikulum 2013 di awal tahun pelajaran 2013/2014 menjadi janggal. Sebab, menurutnya, pendidikan ibarat sebuat kereta api, tidak mungkin dipotong atau dipaksa untuk berhenti pada suatu tempat.
<>
“Kereta api akan berhenti pada stasiun yang telah ditetapkan, hal ini sama dengan ranah pendidikan. Pendidikan bagian dari rangkaian yang tidak bias dipisahkan satu dengan yang lain. Tentu kalau dihentikan ya ditunggu sampai tuntas 3 semester, baru dilaksanakan evaluasi,” ujarnya.
Nuh menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber pada forum “Dialog Publik Penerapan Kurikullum 2013 di Lingkungan Madrasah Ma’arif” yang digelar Pengurus Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU di Vina House, Semarang, Sabtu (21/12).
Ia juga mempertanyakan, kalau pada pendidikan dasar dan menengah penerapan kurikulum 2013 dihentikan, kenapa untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah luar biasa (SLB) tetap menggunakan kurikulum 2013. “Kenapa ada papa?” tanya Nuh di hadapan peserta dialog.
Mestinya, lanjutnya, harus dijelaskan ke publik alasan kenapa PAUD dan SLB menggunakan kurikulum 2013. Hal ini sama dengan bagi sekolah yang telah melaksanakan kurikulum 2013 tiga semester tetap menggunakan kurikulum 2013.
“Ini artinya dapat disimpulkan bahwa lambat tahun sekolah-sekolah akan diwajibkan menerapkan kurikulum 2013. Kalau hemat saya tetap lanjut dilaksanakan kurikulum 2013,” katanya.
Dalam kesempatan ini hadir pula rektor Unnes Semarang Prof. Dr. Fatkhurrohman dan seluruh pengurus pengurus cabang LP Ma’arif se-Jawa Tengah.
Ketua PW LP Ma’arif Jawa Tengah H Agus Sofwan Hadi mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan atas dasar kegelisahan para kepala sekolah terkait dengan Surat Edaran Kemendikbud Nomor:17342/MPK/KR/2014 yang salah satu isinya adalah menghentikan pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menerapkan satu semester, yaitu sejak tahun pelajaran 2014/2015. (Khoirul Muslimin/Mahbib)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua