Nasional HARLAH KE-51 LESBUMI

Modernitas Cabut Kebudayaan Nusantara dari Akarnya

NU Online  ·  Kamis, 4 April 2013 | 14:03 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Sastro Ngatawi mengaku prihatin dengan situasi modern yang kian menjauhkan masyarakat dari jati diri kebudayaannya. Menurut dia, tak selalu modernitas membawa dampak yang positif.
<>
Pernyataan ini mencuat dalam acara ”Pemutaran dan Apresiasi Film Santri” di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (3/4), bersama para sineas dan pecinta film dari berbagai latar belakang. Lesbumi memutar film pendek berjudul ”Hanacaraka” dan ”Kotak Amal Ramadhan”.

Terkait ”Hanacaraka”, Sastro menilai film karya santri ini merupakan kritik atas mundurnya kebudyaaan Nusantara yang sedang berlangsung saat ini. Hal itu diindikasikan dengan menurunnya minat untuk mempelajari khazanah budaya lokal dan anggapan miring atas tradisi.

”Ini termasuk dampak dari ’sampah-sampah’ modern yang telah menggerus masyarakat kita. Mereka tak hanya menjauh dari kebudayaannya sendiri tapi juga menjadi kian individualis, hedonis, dan prgamatis,” katanya yang juga menjelaskan tentang film-film sebelumnya yang diputar sejak Senin.

Sastro menambahkan, tokoh-tokoh zaman dulu sesungguhnya sudah mengalami apa yang kini kita sebut sebagai globalisasi. Namun, karena keinsafan dan keteguhan akan karakter sendiri, proses interaksi dengan pihak mancanegara tak membuatnya tercerabut dari akar budayanya sendiri.

”Tidak menjadikan mereka meninggalkan budaya timur yang merupakan konvergensi dari rasionalitas, hati dan rasa, serta akhlak, melainkan menimbulkan kreativitas-kreativitas baru,” ujarnya.



Penulis: Mahbib Khoiron