Nasional

Menteri Nasir: Santri Harus Lanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi

Sen, 19 Maret 2018 | 00:15 WIB

Jombang, NU Online
Sejumlah kemudahan diberikan pemerintah untuk mendorong peningkatan sumber daya manusia. Termasuk kesempatan bagi santri meneruskan studi ke sejumlah perguruan tinggi. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir saat berada di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang, Ahad (18/3). Dirinya hadir sekaligus menyosialisasikan Beasiswa Bidikmisi.

"Kalau ada yang secara ekonomi tidak mampu, tetapi ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, akan saya beri beasiswa. Kalau mampu ya jangan, beasiswa untuk yang tidak mampu saja," kata Nasir.

Dirinya kemudian menceritakan ada salah satu calon mahasiswa yang sudah diterima di perguruan tinggi negeri di Nusa Tenggara Timur, tetapi tidak jadi melanjutkan pendidikan karena tidak ada biaya.

Kebetulan, dia mendapat informasi tentang hal tersebut dan berkesempatan untuk mengunjungi sang calon mahasiswa. Ternyata benar, keluarga yang bersangkutan tidak mampu.

"Saya hubungi rektor perguruan tingginya, dan minta agar yang bersangkutan diberi beasiswa. Akhirnya dia bisa kuliah," kenangnya.

Karena itu, Nasir meminta para santri untuk tetap berupaya masuk perguruan tinggi. Untuk masuk perguruan tinggi negeri di bawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, ada tiga jalur yang bisa ditempuh.

Yaitu, seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang berdasarkan prestasi dan nilai rapor, seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri yang melalui ujian tertulis, dan seleksi mandiri yang dilakukan masing-masing perguruan tinggi negeri.

"Saya berharap ada santri yang bisa diterima di Institut Teknologi Bandung. Kalau kesulitan biaya, hubungi saya. Begitu pula yang diterima di Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor dan sebagainya," katanya.

"Tahun lalu berapa santri Mamba'ul Ma'arif yang berhasil masuk perguruan tinggi? Ada 210 orang termasuk di perguruan tinggi agama Islam," katanya di hadapan santri kelas XII di Pesantren Denanyar tersebut.

Nasir juga menjelaskan bahwa mereka diterima di sejumlah fakultas seperti teknik, kedokteran, sosial, ekonomi dan pendidikan. “Itu luar biasa," ujarnya.

Karena itu, kehadirannya ingin memotivasi para santri Mamba'ul Ma'arif dan juga para santri di berbagai pesantren lain bahwa lulusan pondok pesantren pun bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. 

"Saya ingin mengapresiasi anak-anak dari SMA/SMK dan madrasah yang ada di lingkungan pondok pesantren, terutama yang ada di bawah Yayasan Mamba'ul Ma'arif," katanya.

Pada kesempatan tersebut, ia menyebutkan slogan yes, we can dari mantan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama saat berkampanye untuk pemilihan presiden.

"Yes, we can. Anda sebagai santri juga harus begitu, yakin bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," tuturnya.

Dalam pandangan Nasir, para santri Mamba'ul Ma'arif adalah calon pemimpin bangsa di masa depan, karenanya harus bercita-cita untuk menjadi orang sukses di Indonesia. 

Saat berada di pesantren yang didirikan almaghfurlah KH Bisri Syansuri tersebut, ia juga membagi-bagikan hadiah kepada santri yang berani dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Nasir memberikan tiga komputer jinjing kepada santri berprestasi, serta berasal dari keluarga tidak mampu. (Red: Ibnu Nawawi)