Nasional

Mensos Salurkan Bantuan 1,34 Miliar untuk Korban Longsor Ponorogo

NU Online  ·  Selasa, 4 April 2017 | 07:08 WIB

Ponorogo, NU Online
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memperhatikan betul atas musibah Longsor yang di alami warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Untuk membantu kebutuhan mereka, Mensos menggelontorkan bantuan senilai Rp1,34 Miliar untuk sejumlah kebutuhan korban.

Bantuan tersebut diserahkan oleh Khofifah di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Ia didampingi jajarannya dan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kementerian Sosial sambil menyapa beberapa korban. Bahkan Khofifah beberapa kali terlihat meneteskan air mata merasakan kesedihan para korban.

“Rinciannya, Rp 832 juta berupa bantuan logistik terdiri dari paket lauk pauk, family kid, food ware, selimut woll, matras, tenda gulung, tenda keluarga dan sandang paket,” jelas Khofifah saat menyerahkan bantuan, Ahad (2/4).

Sementara itu, lanjut dia, sisanya disiapkan untuk santunan ahli waris korban meninggal/hilang sejumlah masing-masing Rp15 juta dan maksimal Rp5 juta untuk korban luka.

Sesaat setelah kejadian, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kemensos langsung dikerahkan untuk membantu evakuasi. Tidak hanya dari wilayah Ponorogo, namun juga dari wilayah sekitar seperti Probolinggo,Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Magetan, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun. Selain Tagana juga dikerahkan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Ngebel. 

Tagana yang dikerahkan, imbuh perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini, bertugas mendirikan sekaligus mengelola dapur umum lapangan guna memenuhi kebutuhan logistik korban bencana dan serta relawan.

“Semoga seluruh korban hilang bisa diketemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran. Insya Allah seluruh korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah,” harapnya. 

Longsor menerjang Desa Banaran, Kecamatan Pulung, kabupaten Ponorogo terjadi pada Sabtu (1/4). Warga kehilangan harta benda dan juga tempat tinggal. Mereka mengungsi ke lokasi pengungsian atau ke rumah warga lain yang masih bisa ditinggali.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun NU Online, jumlah korban hilang dalam peristiwa tanah longsor saat ini bertambah menjadi 28 orang. Proses pencarian korban hilang terus dilakukan oleh petugas BPBD Jawa Timur namun mereka menghadapi kendala, beratnya medan pencarian yang berupa tanah miring. 

Sekitar 300 jiwa masih mengungsi di rumah kepala desa dan kerabat terdekat. Pengungsi memerlukan bantuan kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, pakaian, selimut dan kebutuhan lainnya. 

Dari 35 kepala keluarga atau 128 jiwa yang terdampak langsung, 100 jiwa berhasil menyelamatkan diri dan 28 jiwa tertimbun longsor. (Fathoni)