Nasional

Menpora: Santri Harus Optimis Kembangkan Dunia Usaha

NU Online  ·  Rabu, 25 Juli 2018 | 22:00 WIB

Menpora: Santri Harus Optimis Kembangkan Dunia Usaha

Menpora Imam Nahrawi di tengah-tengah santri Kudus

Kudus, NU Online
Menpora Imam Nahrawi memberikan  motivasi kepada peserta Lokakarya Dukungan Program Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Pesantren/Pesantrenpreneur Tahun 2018 di Hom Hotel Kudus, Jawa Tengah, Rabu (25/7) malam. 

Menpora meminta kepada para peserta lokakarya untuk selalu optimis menghadapi dunia usaha yang semakin berkembang hebat di Indonesia. 
 
"Para santriwan dan santriwati harus selalu optimis menatap masa depan. Saya sama seperti kalian ini, ketika kita menjadi santri pasti tidak ada pikiran jauh ke depan untuk menjadi menteri, Asdep atau yang lainnya. Tapi yang ada adalah saya ingin mendapatkan barokah ilmu, barokah kiai, dan barokah pondok pesantren," ucapnya. 
 
Dikutip dari kemenpora.go.id Imam Nahrawi mengatakan, ketika kita dapat amanah dan tanggung jawab maka yang kita lakukan lakukan pertama adalah ingat kembali apa yang dulu pernah diberikan oleh orang tua, kiai dan guru.  

"Itulah keberkahan, karenanya, kalian berada di sini untuk diberikan ilmu dan ini merupakan kesempatan penting yang harus dimanfaatkan dengan baik," katanya.
 
"Sejak SD kelas 5, orang tua ngajarin saya bikin sate. Dan setiap saya ke Kudus, Bibi saya selalu ngajak saya jualan sate. Tujuan saya hanya satu belajar dan memanfaatkan kesempatan. Artinya, sedikit apapun pengetahuan dan pengelaman dari guru dan orang tua kita kembangkan dengan baik. Jangan pernah malu dan minder," ujarnya. 

Dikatakan, orang yang berhasil itu ketika dia percaya bahwa di dalam dirinya ada potensi yang bisa dikembangi. Apalagi santi harus percaya diri menghadiri apapun.
 
"Karenanya, saya akan tunggu kalian semua untuk mengembangkan ilmu di acara preneur ini. Saya harap nanti kalianlah yang mengisi setiap ruang-ruang kosong dan kalianlah yang akan mengisi ketertinggalan sekitar 2 juta pengusaha-pengusaha muda, karena dari sisi kuantitas kita ini kalah jauh dari negara tetangga," tutupnya. (Red: Muiz