Jakarta, NU Online
Ulama Tafsir Indonesia Prof Muhammad Quraish Shihab menegaskan bahwa Islam adalah agama cinta. Lantas, mengapa Islam dikatakan sebagai agama cinta?
Menurut Prof Quraish, karena Islam menuntut umatnya untuk beriman dan berislam. Allah menciptakan manusia tidak hanya dilihat dari konteks keimanannya, tapi Dia juga menciptakan alam dan segala isinya untuk manusia.
"Semua yang ada di langit dan bumi ditundukkan oleh Allah karena cintanya kepada manusia," ungkap Prof Quraish dikutip NU Online, Senin (17/5) dalam program Mutiara Hati yang rutin tayang di stasiun televisi SCTV selama Ramadhan.
“Karena itu cintailah Allah, karena Dia mencintai umatnya,” imbuhnya.
Bentuk kecintaan lainnya yang diungkap Prof Quraish ialah mencintai Rasul. Karena Rasul mencintai manusia, sebelum manusia mencintainya.
Penulis Kitab Tafsir Al-Misbah ini berpesan agar setiap orang mencintai dirinya sendiri. "Jangan menjerumuskan sesuatu yang dapat merugikannya,” ucapnya.
"Islam agama cinta, betapa dia tidak menjadi agama cinta, sedang Allah SWT yang mensyariat agama ini adalah Dia yang maha pencipta, Dia Al Waddud," papar Prof Quraish.
Quraish menjelaskan, Islam menjadi agama cinta karena memang ditujukkan untuk manusia. Dan manusia, diciptakan Allah dengan meniupkan benih-benih-benih cinta sebelum menjadi wujud utuhnya.
"Mengapa agama ini tidak menjadi agama cinta padahal dia ditujukkan oleh manusia, sedang manusia tercipta dari tanah. Dan tanah itu sebelum menjadi bahan kejadian manusia, Allah menghembuskan ke tanah itu benih-benih cinta," jelas Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) ini.
"Islam agama cinta. Betapa tidak demikian. Islam menuntut dari umat-Nya untuk beriman dan berislam, lalu Allah SWT menciptakan rasa cinta dalam jiwa manusia bukan saja dalam konteks keimanannya sebagaimana Firman-Nya: Tetapi menciptakan rasa cinta itu agar cintanya diarahkan ke seluruh wujud ini," tutup Prof Quraish. (Fathoni)