Nasional

Mengaji Indonesia Angkat Tema Kita Indonesia, Kita Berbudaya

NU Online  ·  Selasa, 10 April 2018 | 05:00 WIB

Mengaji Indonesia Angkat Tema Kita Indonesia, Kita Berbudaya

Foto: Kemenag.go.id

Jakarta, NU Online
Setelah sukses menggelar Mengaji Indonesia pada Maret 2018 lalu di UIN Sunan Ampel, Surabaya, dengan menghadirkan KH. Ahmad Mustofa Bisri beserta akademisi dan jurnalis nasional, Kementerian Agama kembali akan menggelar Mengaji Indonesia di UIN Sumatera Utara pada Rabu (11/04) malam.

Tiga narasumber dihadirkan pada acara yang akan langsung dimoderatori oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin ini. Mereka adalah Yudi Latif, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Habib Jindan bin Novel bin Salim, pengasuh Pesantren Al-Fakhriyah Tangerang, dan Saidurrahman, Rektor UIN Medan. Akan hadir juga pada acara yang dikemas dalam bentuk talk show ini, Indah Nevertari, artis Medan yang memenangkan audisi Rising Star Indonesia tahun 2014.

Mengaji Indonesia kali ini mengangkat tema Kita Indonesia, Kita Berbudaya yang menurut Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Arskal Salim ditujukan untuk mendudukkan antara budaya dan agama dalam konteks keindonesiaan pada posisi yang sesuai.

“Sebab, tidak sedikit orang yang menafikan khazanah budaya bangsa yang sangat agung itu dengan dalih pemahaman keagamaannya, sehingga mereka berupaya menggeser atau menggantikan budaya Indonesia dengan budaya dari luar," terangnya dikutip dari laman kemenag.go.id, Selasa (10/4).

Sementara itu Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Diktis, Suwendi, yang menangani penyelenggaraan kegiatan tersebut, menjelaskan, program tersebut akan diselenggarakan secara rutin di sejumlah perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia.

Hal ini lanjutnya, merupakan bagian dari ikhtiar Kementerian Agama dalam mendiskusikan masalah kebangsaan dan solusinya terutama dengan pendekatan sosial keagamaan sehingga masyarakat memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik.

Selaku tuan rumah, Rektor UIN Sumatera Utara, Saidurrahman menambahkan, program Mengaji Indonesia ini juga ditujukan untuk lebih mendekatkan dan mengajak lapisan masyarakat dalam memantapkan semangat keindonesiaan dan keislamannya sehingga antara Islam dan Indonesia menyatu dalam jiwa bangsa Indonesia.

“Tidak sedikit masyarakat yang kini memperhadapkan antara keislaman dan keindonesiaan itu sehingga pada gilirannya sangat mengganggu dalam mewujudkan keharmonisan umat beragama di tanah air," pungkasnya. (Red: Muhammad Faizin)