Jakarta, NU Online
Pernah menjabat sebagai ketua umum PB PMII periode 1981-1985, H Muhyidin Arubusman meninggalkan kesan tersendiri di mata kader PMII. Pasalnya, mantan sekjen NU tersebut adalah salah seorang senior yang sangat memperhatikan perkembangan kaderisasi baik di PMII ataupun anak-anak muda yang berada di ruang lingkup Nahdlatul Ulama. Inilah yang mendorong pengurus komisariat PMII Unusia Jakarta mengadakan haul pertama Arubusman, Senin (9/4).
Acara berlangsung di audiotorium lantai 4 Unusia Jakarta kampus A Matraman, turut pula dihadiri pengurus cabang PMII Jakarta Pusat, Amsar A.Dulmanan, Dwi Winarno, Ahmad Dzakirin, Omah Aksoro, Equality Institute, senior-senior, pengurus komisariat, dan kader PMII Unusia Jakarta.
"Sebagai kader PMII, dengan memperingati pendahulu kita, maka ini bisa dijadikan sebagai pembangkit jiwa spirit dan ghirah patokan kita dalam pergerakan untuk kedepannya,” kataRizki Abdul Rahman Wahid, ketua PC PMII Jakarta Pusat.
Setelah yasinan dan tahlian, acara dilanjutkan dengan testimoni yang disampaikan oleh beberapa senior PMII, di antaranya adalah Amsar A Dulmanan yang juga aktif sebagai dosen di Unusia Jakarta.
“Yang paling terpenting dari Arubusman adalah belajar. Inilah pesan yang sering disampaikan oleh beliau ketika ada kader-kader PMII kesulitan dalam segi material ketika mempunyai semangat dalam belajar. Kalau sudah ada keberanian dalam menuntut ilmu, maka biaya administrasi dan sebagainya adalah urusan belakang,” kenang dosen nyentrik yang terkenal akan keahliannya dalam bidang analisis sosial.
“Ada satu lagi pesan yang sering disampaikan oleh Arubusman yakni jangan pernah takut menghadapi situasi politik, sekalipun kita berada di pihak yang lain,” Lanjut Amsar.
Kontribusi Aburusman selama hidupnya dianggap penting, karena untuk mengetahui medan perpolitikan yang terkadang sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan untuk kemakmuran masyarakat kolektif.
"Maka penting bagi kader-kader NU dan PMII khususnya mengetahui gejolak ataupun kondisi yang ada di sekitar kita," kata Amsar. (Dwi Putri/Kendi Setiawan)