Probolinggo, NU Online
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Republik Indonesia Muhammad Hanif Dhakiri melarang orang hebat sekarang untuk berbangga diri. Alasannya karena dunia yang berubah cepat seiring perkembangan teknologi informasi.
Hal itu disampaikan Manaker saat mengisi kuliah umum kepada dosen dan mahasiswa di Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Kabupaten Probolinggo, Ahad (26/8) siang.
"Kalau menjadi orang hebat sekarang, tolong jangan berbangga diri dulu. Karena kehebatannya itu bisa segera tidak relevan. Ini peringatan," katanya.
Menaker mencontohkan keahliannya mengoperasikan program MS DOS dulu. Tapi, ternyata keahlian yang diperoleh dengan susah payah, sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman.
"Perkembangan teknologi informasi telah mengubah industri. Perubahan industri telah mengubah karakter pekerjaan. Pada akhirnya, perubahan karakter pekerjaan mengubah tuntutan skill atau keterampilan," jelasnya.
Contoh lain Menaker menyebutkan tentang tukang antar surat di kantor pos yang kini kehilangan pekerjaan. Ini terjadi karena peran surat sudah digantikan dengan surat elektronik/email, WhatsApp, Telegram dan lainnya.Â
"Nyaris tidak ada masyarakat sekarang yang tetap menggunakan surat. Karena itu, harus selalu membekali diri dengan knowledge, inovasi dan kreasi, inilah human capital," terangnya.
Menaker juga menyinggung minimnya jumlah wirausahawan di negeri ini, serta kaitannya dengan upaya pemerintah menggalakkan balai latihan kerja (BLK) di pesantren.
"Tahun 2017, pemerintah melalui Kemnaker membangun 50 BLK pesantren. Kemudian naik menjadi 75 pada tahun 2018. Tahun depan, pemerintah akan membangun seribu BLK pesantren se-Indonesia. Ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah di bidang SDM," pungkasnya. (Syamsul Akbar/Muiz)