Nasional

Memahami Amaliyah, Manhajul Fikr dan Fikrah Nahdliyah Penting bagi Warga NU

Kam, 16 Februari 2017 | 05:05 WIB

Jakarta, NU Online
Sebanyak 57 mahasiswi Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk, Sumenep, Madura berkunjung ke Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (14/2) lalu.

Rombongan mahasiswi tersebut diterima oleh Katib Syuriyah KH Nurul Yaqin Ishaq di lantai 8, Gedung PBNU.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Yaqin memaparkan dihadapan rombongan mahasiswi tentang prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama yang tawasuth, tasamuh, tawazun, dan i'tidal.

“Kita ber-NU tidak cukup hanya beramaliyah. Amaliyah NU penting, tetapi tidak kalah pentingnya juga manhajul fikr (metode berpikir), fikrah nahdliyah (pola pikir NU),” kata Kiai Yaqin dihadapan puluhan mahasiswi INSTIKA.

Menurut Ketua rombongan INSTIKA Muhammad Jazuli, kunjungan mahasiswa ke PBNU ini ingin sillaturrahim dan ngaji tentang Ahlusunnah wal Jamaah.

“Supaya teman-teman mahasiswa wawasannya lebih terbuka dan lebih memahami bahwa Islam itu humanis, toleran. Sehingga ketika sudah menjadi sarjana, pemahamannya kaffah (universal), tidak parsial,” jelas Jazuli yang juga Ketua ISNU Sumenep, Madura. (Husni Sahal/Fathoni)