Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengungkapkan, untuk menjadi umat yang moderat harus diperjuangkan meski di dalam Al-Quran Allah telah menjadikan umat Islam sebagai umat yang moderat.
āWajaāalnakum ummatan wasathon. Saya jadikan kamu umat yang moderat. Kata jaāala (menjadikan) itu walau failnya (subjek) Allah, (kata ganti) na itu Allah, tetapi harus diperjuangkan terus menerus. Beda dengan kholaqo (menciptakan), kalau kholaqo monoploli Allah dan yang lain tidak ikut campur,ā urai Kiai Said saat menutup acara Pelatihan Dai-Daiyah Kader NU 2017 di Gedung PBNU, Kamis (1/6).
Kiai Said menambahkan, umat yang moderat harus diperjuangkan agar umat Islam hadir di tengah masyarakat, baik dalam hal keagamaan, peradaban, pendidikan, budaya, dan kemajuan dalam bermasyarakat.
Agama Islam, lanjutnya, bukan hanya soal aqidah dan syariat saja, tetapi Islam juga mengatur bagaimana masyarakat yang beragama, maju, modern, bermartabat.Ā
āAda dua jenis kemajuan, yaitu kemajuan di bidang agama, akhlak, dan ilmu disebut dengah tsaqofah dan kemajuan di bidang ekonomi dan kesejahteraan disebut hadharah. Jika dua-duanya maju, Ā maka orangnya disebut mutamaddin. Masyarakatnya disebut madinah,ā urainya.Ā
Menurut dia, moderat hanya akan bisa diraih kalau dibarengi dengan kecerdasan. Ia menilai, ada beberapa ulama yang berjasa dalam meletakkan pinsip-prinsip moderat seperti Imam Syafiāi di dalam bidang syariah, Imam Ghazali di bidang Tasawuf, serta Imam Al Asyāari dan Al Maturidi dalam bidang akidah.
āWasathan itu bisa kita jangkau kalau kita berilmu,ā ucapnya. (Muchlishon Rochmat/Zunus) Ā Ā