Martin van Bruinessen: Muktamar NU itu Unik, Menarik, dan Demokratis
NU Online · Rabu, 5 Agustus 2015 | 11:01 WIB
Jombang, NU Online
Muktamar NU selalu menjadi perhatian Martin van Bruinnessen, pengamat NU asal Negeri kincir angin, Belanda. Dia selalu muncul di forum Muktamar sehingga tidak asing lagi bagi Muktamirin.<>
Penulis buku Kitab Kuning, Pesantren dan Madrasah ini mengatakan, bahwa ada hal menarik dan unik di NU terutama saat Muktamar, dimana demokrasi berjalan dengan baik dan hidup.
“Ini yang saya suka di Muktamar, meskipun tak jarang dalam sidang maupun rapat terjadi perdebatan, namun orang-orang NU selalu bisa mengatasi kondisi-kondisi sulit itu,” kata Martin.
Keunikan NU dan Muktamar itulah yang menyebabkan dia selalu hadir dalam forum itu. Menurutnya, Muktamar NU yang dia mulai Muktamar Krapyak Yogyakarta tahun 1989, Singaparna Cipasung Tasikmalaya tahun 1994, sampai Muktamar Ke-33 NU di Jombang, selalu ada perubahan dan perkembangan menarik,
“Saya ikuti Muktamar NU sudah lima kali sejak Muktamar di Krapyak tahun 1989 sampai sekarang di Jombang. Tiap Muktamar selalu ada kebijakan dan hal baru,” tutur pria yang suka nasi pecel dan tempe itu menjelaskan. (A Shiddiq Sugiarto/Fathoni)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
Terkini
Lihat Semua