Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Marsudi Syuhud menyatakan, sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia tak luput dari peran dan kontribusi Nahdlatul Ulama. Sedari awal ormas Islam terbesar di Indonesia ini telah menjejakkan kiprahnya pada tiap fase penting proses kemerdekaan dan pendirian negara.
<>
“Jadi NU merupakan ormas Islam yang paling layak mengawal republik ini. Karena NU juga merasa menjadi pemilik,” tegasnya di hadapan belasan tokoh agama Papua di Jakarta belum lama ini.
Menurut Marsudi, sejarah partisipasi NU bisa ditengok tidak hanya pada pertempuran melawan kaum penjajah, tapi termasuk perumusan sejumlah kesepakatan yang mendasari negara ini berdiri, seperti perumusan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, struktur kementerian, hingga legitimasi jabatan presiden secara fiqih.
Bagi NU, sambung Marsudi, NKRI merupakan bentuk final yang menaungi keanekaragaman bangsa di dalamnya. Diskriminasi atas dasar sentimen ras, suku, agama, kelas sosial, dan pendapat akan mencederai keutuhan semangat kebhinekaan yang tumbuh, bahkan sejak republik ini berdiri.
Akhir-akhir ini ia mengaku prihatin atas maraknya gerakan berbasis keagamaan yang mengarah pada usaha pengubahan dasar dan bentuk negara. Ditengarai, selain dipengaruhi ideologi impor, mereka merupakan kelompok yang dikecohkan oleh ketidaktahuan sejarah Indonesia secara mendalam.
“Mereka yang keras-keras itu kan umumnya kelompok pendatang baru. Tidak mengerti dan mengalami sejarah penderitaan kemerdekaan Indonesia. Mereka datang, merasa paling benar, dan pengennya menguasai negara,” tegasnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua