Nasional

Ma'arif NU Ingatkan Peran Matematika sebagai Induk Pengetahuan

Ahad, 14 Februari 2021 | 22:30 WIB

Ma'arif NU Ingatkan Peran Matematika sebagai Induk Pengetahuan

Fakta sejarah telah mebuktikan ulama Islam Al-Khawarizmi lah yang pertama kali memperkenalkan ilmu hitung Aljabar dan Hisab. Dibarat dikenal dengan al-Goritmi atau A-Gibran.

Jakarta, NU Online

Hampir seluruh cabang pengetahuan membutuhkan Matematika. Seperti rumus-rumus, sistem aplikasi, dan statistik. Bahkan, manusia tak akan mengenal Teknologi Informasi (TI) seperti sekarang jika tanpa Matematika. Dapat dikatakan, Matematika juga termasuk induk pengetahuan, seperti halnya Filsafat.

 

Ketua Umum LP LP Ma’arif PBNU H Zainal Arifin Junaidi mengatakan hal itu pada pembukaan Pelatihan dan Seleksi Kelas Khusus Berbakat Matematika Satuan Pendidikan LP Ma'arif NU se-Nusantara yang dilakukan secara daring, Ahad (14/2).

 

"Seleksi Kelas Khusus Matematika ini sebagai sarana menjaring sekaligus menyaring talenta-talenta sejak dini, dimaksudkan selain mengetahui kapasitas bibit unggul yang ada di lingkungan LP Ma'arif NU. Juga, akan dikader menjadi ahli-ahli Matematika. Mereka akan mendapatkan bimbingan khusus atau pembinaan dua kali tatap muka setiap minggunya selama satu semester," kata Arifin Junaidi.

 

Ia meneruskan, hal yang lebih penting lagi dengan pembinaan kelas khusus/berbakat ini yang perlu kita sadari dan tanamkan, Matematika merupakan warisan peradaban Islam. Bukan soko guru orang lain. Fakta sejarah telah membuktikan ulama Islam al-Khawarizmi lah yang pertama kali memperkenalkan ilmu hitung Aljabar dan Hisab. Di Barat dikenal dengan al-Goritma atau A-Gibran.

 

"Beliau dikenal sebagai ulama penemu Nol, yang tak ditemukan dalam tulisan Romawi bangsa Barat. Oleh karena itu, kita (siswa siswi LP Ma'arif NU) sebagai calon intelektual dan umat Islam pada umumnya punya kewajiban moral dalam menjaga dan mengembangkan warisan ini," tegasnya.

 

Di masa-masa keemasannya, dunia Islam telah melahirkan berbagai tokoh yang tidak hanya alim dalam ilmu agama. Akan tetapi, juga piawai dalam ilmu-ilmu umum, seperti Astronomi dan Matematika. Di antaranya, kita mengenal Jabir bln Sinan al- Battani, ulama pionir Trigonometri dan penemu hukum Sinus dan Cosinus.



Lalu, Omar Kayyam yang bemama lengkap Ghiyath al-Din Abu al-Fath Umar ibn lbrahim al-Naisaburi al-Khayyami, seorang cendekiawan Muslim pakar bidang Astronomi, Sastra, dan Matematika.

 

"Karyanya Rubaiyah di bidang sastra sangat terkenal, begitu pula karya monumentalnya di bidang Matematika (Aljabar) Treatise on Demonstration of Problems of Algebra. Kemudian, Al-Khawarizmi yang bemama lengkap Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, seorang ilmuwan muslim kelahiran Khawarizm, Iran," bebernya.

 


Al-Khawarizmi dikenal sebagai ahli di bidang astronomi, geografi, dan matematika. la luga dikenal sebagai pencetus angka 0 dan mengenalkan sistem notasi desimal serta tanda pengkalian dua sebagaimana yang dipakai sekarang," lanjutnya.

 

Ilmu Matematika memperoleh tempat terpandang dalam sejarah intelektual Islam. Secara historis, Matematika disebut Ulum Riyadhiyah atau Ta’limiyah (Matematika Pedagogik). Ilmu ini terdiri atas empat cabang utama, yaitu aritmetika, geometri, astronomi, dan musik.

 

"Dalam beberapa abad penyebaran Islam, terjadi perkembangan lebih lanjut. Unsur lain masuk ke dalam ilmu matematika, yaitu al-Jabar, trigonometri, mekanika, dan optik. Menurut Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, subjek-subjek matematis dalam wujudnya menarik perhatian sejumlah ilmuwan besar. Mereka menghasilkan karya-karya matematika yang mengesankan," tegas Arifin Junaidi.

 

Koordinator Kegiatan  SKK berbakat Matematika LP Ma’arif PBNU, Deden Ridwan, menambahkan bahwa peserta yang mengikuti program ini sebanyak 250 orang dari satuan pendiidkan tingkat SD/MI di lingkungan LP Ma’arif NU se-Nusantara. Para orang tua siswa-siswi yang mendampingi anak-anaknya juga aktif dalam interaktif dengan mentor dari Klinik MIPA yang menjadi fasilitator seleksi.

 

Program Seleksi Kelas Khusus (SKK) ini menjadi salah satu sarana dalam menyalurkan tingkat penguasaan Matematika peserta didik di lingkungan LP Ma’arif PBNU. Selain menjadi ajang motivasi sistem mempelajari Matematika yang menyenangkan, program ini diharapkan dapat mendorong kemajuan kualitas pendidikan Matematika. 

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori