Nasional

LTN PBNU Ajak Santri Ciptakan Konten Dakwah Digital

NU Online  ·  Senin, 27 Agustus 2018 | 19:00 WIB

Cirebon, NU Online

Lembaga Ta'lif wan Nasr (LTN) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama LTNNU PCNU Kabupaten Cirebon bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, menggelar pelatihan konten dakwah di era digital.


Kegiatan yang diikuti ratusan peserta dari Wilayah III Cirebon itu, dilaksanakan di Pondok Pesantren As-salafie Babakan Ciwaringin, Senin (27/8).

 

Menurut Septriana Tangkari, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 51,8 persen atau sekitar 132 juta penduduk. Jumlah tersebut akan terus meningkat dengan upaya peningkatan infrastruktur di daerah.

 

"Memang yang sudah maksimal itu pulau jawa. Tapi infrastruktur wilayah lainnya juga akan ditingkatkan," kata Septri.

 

Untuk saat ini, jaringan internet di Indonesia sudah 4G, sehingga kualitasnya cukup baik. Ia juga menuturkan, bahwa sebagian besar pengguna internet di Indonesia mengakses melalui telepon seluler.

 

Septri juga mengingatkan dengan berkembang dan mudahnya akses internet ini, membuat semua orang bisa menyebarkan informasi dengan cepat. Sayangnya, saat ini masih banyak yang menggunakannya untuk menyebarkan informasi bohong, provokatif atau intoleran.

 

"Oleh karena itu, santri harus bisa mengambil peran, untuk bisa membuat konten positif," ujar Septriyani.

 

Sementara itu, Ketua LTN NU PBNU  Harry Usmayadi mengungkapkan, bahwa 36,1 persen umat Islam di Indonesia, atau sekitar 57,33 juta merupakan warga NU. Oleh karena itu, potensi yang cukup besar tersebut harus dimanfaatkan dengan maksimal.

 

Cak Usama menuturkan, pihaknya sudah membuat sejumlah akun media sosial dan portal (website) untuk bisa mempublikasikan dakwah-dakwah positif. Untuk memaksimalkan perannya, LTN NU juga sudah memberikan pelatihan ke sejumlah wilayah dengan melibatkan PCNU ataupun LTN NU.

 

"Kita sudah melakukan pelatihan juga untuk bisa memanfaatkan media sebagai alat dakwah positif," katanya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren As-Salafie Babakan, KH Wawan Arwani Syaerozi, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan LTN NU PBNU dan Kemkominfo ini. Menurutnya, informasi hoaks lebih banyak dibandingkan dengan informasi yang benar.

 

Direktur Nusa TV ini juga mengemukakan, bahwa santri sudah seharusnya menguasai media. Karena menurutnya, jika tidak dikuasai oleh santri,maka porsi dakwah di media akan dikuasai oleh kalangan intoleran.

 

"Oleh karena itu, santri harus bisa aktif juga di media sosial," ujar KH Wawan.

 

Adanya pelatihan ini, ujar KH Wawan, diharapkan bisa memberikan pengetahuan kepada santri, terkait cara mengemas konten media yang menarik dan bisa dijadikan sebagai dakwah di era digital.

 

"Diharapkan, semua peserta bisa menyerap ilmu dari acara ini dan bisa mengaplikasikannya," pungkasnya. (Ayub Al-Ansori/Ibnu Nawawi)