Boyolali, NU Online
Suatu ketika KH Ali Maksum, yang pernah mengemban sebagai Rais Aam PBNU, hadir dalam sebuah acara yang diselenggarakan pengurus NU. Dalam kesempatan tersebut, ia berpesan kepada sejumlah pengurus dan ribuan warga NU yang hadir. untuk melaksanakan beberapa hal ini.
<>
“Pertama, yakni al-‘alimu wat ta’alum bi nahdlatil ulama. Warga Nahdliyyin mesti mempelajari apa dan bagaimana NU,” tutur Pengasuh Pesantren Al-Qur’aniyy Solo, KH Abdul Karim, pada saat acara pelantikan pengurus MWCNU Banyudono dan Sholawat, di Desa Jembungan Banyudono, Boyolali, Sabtu (11/10).
Hal-hal lain, seperti kenapa mesti NU, siapakah tokoh NU juga perlu dipelajari. Kiai yang akrab dipanggil Gus Karim itu melanjutkan pesan kedua, yaitu setelah mempelajari juga perlu untuk diamalkan dan diajarkan (al-amalu bi nahdlatil ulama).
Berikutnya ada jihad bi nahdlatil ulama (jihad ala NU) dan ash-shabru bi nahdlatil ulama (sabar dalam berjuang bersama NU). Terakhir, yakni ats-tsiqotu bi nahdlatil ulama (memiliki keyakinan terhadap perjuangan NU).
“Kita mesti yakin, bahwa NU merupakan sebuah ormas yang mendapat ridho Allah. Bahwa dengan berjuang bersama NU, dapat membawa kita untuk masuk ke surga,” tegas Gus Karim. (Ajie Najmuddin/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua