Nasional

Lima Ikrar Santri di Puncak Peringatan Hari Santri 2017

Ahad, 22 Oktober 2017 | 02:30 WIB

Jakarta, NU Online
Setelah pembacaan 1 miliar shalawat nariyah pada Sabtu tadi malam di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, peringatan Hari Santri yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berpuncak dengan apel kebangsaan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Ahad (22/10) pagi.

Apel akbar dihadiri ribuan santri dan pelajar dari berbagai daerah di Jabodetabek. Usai pembacaan teks Pancasila yang dipimpin Ketua PBNU Robikin Emhas, deklarasi ikrar santri diteriakkan secara serentak yang dipandu oleh Sekjen PBNU Ishfah Abidal Aziz. 

Berikut lima ikrar santri yang dibaca bersama dengan awalan basmalah dan dua kalimat syahadat:

Kami Santri NKRI Berikrar:

1. Berpegangn teguh pada akidah, ajaran, nilai, dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah
2. Bertanah air satu, tanah air Indonesia; beriideologi negara satu, ideologi Pancasila; Berkonsitusi satu, Undang-Undang Dasar 1945; dan berkebudayaan satu, Bhinneka Tunggal Ika
3. Selalu bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air dan bangsa Indonesia, mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional, serta mewujudan perdamaian dunia
4. Ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan, lahir dan batin untuk seluruh rakyat Indonesia
5. Pantang menyerah, pantang putus asa, serta siap berdiri di depan melawan pihak-pihak yang merongrong Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, yang didasari semangat Proklamasi Kemerdekaan dan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama

Hari Santri 2017 kali ini mengangkat tema “Santri Mandiri, NKRI Hebat”. Peringatan hari santri di Tugu Proklamasi juga dimeriahkan dengan pembacaan shalawat, lagu Yalal Wathan, termasuk penampilan marching band dari Pondok Pesantren Nurul Mustofa, Jakarta Timur.

Hadir dalam apel kebangsaan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, pengurus badan otonom NU, dan sejumlah pejabat tinggi negara.

Apel hari santri juga digelar di berbagai daerah. Selain upacara mereka juga menyelenggarakan serangkaian acara, mulai dari lomba-lomba, ziarah ulama Nusantara, diskusi, shalawat, dzikir, dan kegiatan lainnya. (Mahbib)