Nasional

Lebih Tertib, Jamaah Indonesia Masuk Raudlah secara Kolektif

Kam, 23 Juni 2022 | 14:15 WIB

Lebih Tertib, Jamaah  Indonesia Masuk Raudlah secara Kolektif

Raudlah di Masjid Nabawi. (Foto: NU Online/Faizin)

Jakarta, NU Online
Kini Arab Saudi memberlakukan aturan baru untuk masuk ke Raudlah Masjid Nabawi. Jamaah haji Indonesia harus mendapat izin (tasreh) terlebih dahulu yang diterbitkan oleh Daker Madinah setelah diproses melalui E-Haj. Setelah tasreh terbit, jamaah dipandu petugas Sektor dan Sektor Khusus Masjid Nabawi bisa mengantre sesuai jam yang telah ditetapkan. Kebijakan ini disambut positif oleh jamaah haji Indonesia.


"Alhamdulillah, jamaah merasa bersyukur dan puas bisa ke Raudlah serta dapat shalat dan berdoa dengan nyaman,” ujar Nurhuda, Ketua Kloter 18 Embarkasi Solo (SOC 18) dikutip dari laman Kemenag, Rabu (22/6/2022).


“Untuk kegiatan ziarah ke Raudlah sudah diurus dan ditangani petugas Daker Madinah dan sektor. Jadi jamaah tinggal datang di tempat kumpul, yakni pintu 24 untuk wanita sesuai dengan jadwal,” sambungnya.


Sementara untuk jamaah pria kloter SOC 18, mereka terjadwal masuk ke Raudlah pada Jumat, 24 Juni 2022, pukul 02.00 WAS dini hari. Nantinya, skema pelaksanaannya juga sama, akan dipandu petugas sektor. "Hanya masuknya untuk jamaah pria melalui pintu 37,” terang Nurhuda.


Ia menambahkan, selain secara kolektif dengan tasreh, jamaah juga bisa masuk secara mandiri melalui aplikasi ‘Eatamarna’. "Beberapa jamaah berhasil masuk dengan menggunakan aplikasi juga,” ujar Nurhuda.


Memang berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW, tak lengkap rasanya bila tak masuk dan beribadah di Raudhah. Sebuah tempat yang sangat istimewa antara Makam Nabi Muhammad SAW dan Mihrab (tempat khutbah nabi) dengan lebar 22 x 15 meter.


Setiap waktu terlihat para jamaah berdesak-desakan ingin masuk tempat yang oleh nabi ditegaskan dalam haditsnya “Tempat yang di antara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) di antara taman-taman surga.” (HR. Bukhari).


Sebelum pandemi Covid, tidak ada pendaftaran online dan tidak mudah masuk ke Raudhah. Selain harus berebut dengan jamaah dari berbagai penjuru dunia, jamaah juga harus pintar memilih waktu dan lokasi antrean. Sistem buka tutup sekatan dari kain terpal plastik diberlakukan oleh pihak masjid untuk menggilir jamaah.


Para jamaah rela antre sampai dua jam lebih dan hanya bisa berada di Raudhah sekitar sepuluh menit. Namun ada sebagian jamaah yang tak perlu antre. Pasalnya, saat berada di samping sekatan, tiba-tiba sekatan dibuka oleh laskar yang berjaga 24 jam.

 

Sementara keberuntungan lainnya yakni jika anda bisa masuk ke Raudhah dan setelah itu adzan berkumandang, maka anda akan bisa berlama-lama di Raudhah. Pasalnya, antrean tidak akan dibuka dan akan dibuka setelah shalat jamaah selesai dilaksanakan.


Editor: Muhammad Faizin