“Sang Penari” Pulang Kampung
NU Online · Senin, 28 April 2014 | 13:21 WIB
Purbalingga, NU Online
Film “Sang Penari” (The Dancer) sutradara Ifa Isfansyah hasil adaptasi novel trilogi “Ronggeng Dukuh Paruk” karya budayawan Banyumas yang didaulat Pidato Kebudayaan di PBNU akhiir Maret lalu (Ahmad Tohari) akan pulang kampung setelah melanglang ke berbagai festival film dunia dan pemutaran di bioskop kota-kota di Indonesia.
<>
Direktur Festival Film Purbalingga (FFP) Bowo Leksono mengatakan film produksi Salto Films Jakarta yang sebagian besar sutingnya di wilayah Banyumas Raya ini akan turut keliling desa lewat program layar tanjleb FFP 2014.
“Kami berusaha menyuguhkan film-film pendek dan film bioskop yang berkualitas bagi warga desa dengan medium layar tanjleb, karena pada dasarnya, warga desa pun berhak mengakses tontonan yang baik,” kata Bowo yang pernah aktif Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Purbalingga ini, saat konferensi pers di Bangjo Kafe Purbalingga, Senin, 28 April 2014.
Festival tahunan yang memasuki usia sewindu (tahun kedelapan) ini tetap digelar selama sebulan, mulai 3-31 Mei 2014 dengan program unggulan layar tanjleb keliling desa se-Banyumas Raya (Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas).
Selain itu, festival yang digelar Cinema Lovers Community (CLC) ini mengusung beragam program, seperti program utama kompetisi dan pemutaran film pelajar se-Banyumas Raya, pemutaran film non-kompetisi, pemutaran film anak, diskusi, bedah buku film, temu komunitas film pelajar se-Banyumas Raya, penghargaan Lintang Kemukus dan pentas seni dengan total 33 film yang akan diputar.
Ada 18 titik layar tanjleb, dimulai 3-25 Mei 2014 dengan rincian, 9 titik desa di Kabupaten Purbalingga dan 3 titik desa masing-masing di Kabupaten Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas. Untuk pembukaan FFP akan digelar di Dusun Karanggedang, Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Purbalingga pada Sabtu, 3 Mei 2014. Sementara 28-31 Mei 2014, FFP digelar di Hall Hotel Kencana Purbalingga sekaligus melam penganugerahan pada Sabtu, 31 Mei 2014.
Kompetisi Pelajar
Dalam catatan pengelola FFP, tahun ini ada penurunan peserta kompetisi film pelajar se-Banyumas Raya, baik secara kualitas maupun kuantitas. Total karya yang masuk 26 film, yaitu 16 film untuk kategori fiksi SMA, 6 film kategori dokumenter SMA, dan 4 film kategori fiksi SMP.
“Ini menjadi tahun yang sulit bagi karya-karya pelajar Banyumas Raya. Meskipun yang menggembirakan kompetisi fiksi SMP kembali bisa diadakan setelah tahun lalu absen karena ketiadaan peserta,” ungkap Manajer FFP Nanki Nirmanto.
Untuk itu, lanjut Nanki, di FFP ini dibuka program temu komunitas film pelajar se-Banyumas Raya untuk mengetahui apa saja permasalahan yang dialami masing-masing komunitas film pelajar.
Kompetisi film pelajar Banyumas Raya akan melahirkan pemenang Kategori Fiksi Pelajar SMA Terbaik, Dokumenter Pelajar SMA Terbaik, Fiksi Pelajar SMP Terbaik, Fiksi Pelajar SMA Favorit Penonton, dan Dokumenter Pelajar SMA Favorit Penonton. (Red: Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
4
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
5
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
6
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
Terkini
Lihat Semua