LBM PBNU: Karena Uzur Pemandian Jenazah Pasien Covid-19 Cukup Disiram
NU Online · Ahad, 22 Maret 2020 | 08:30 WIB
Adapun pemulasaran jenazah meliputi pemandian, pengafanan, penshalatan, dan penguburan jenazah. Pemulasaran jenazah merupakan kewajiban bagi umat Islam Islam terhadap umat Islam yang telah meninggal dunia.
“Pasien jenazah pasien Covid-19 dipulasarkan seperti jenazah umumnya, termasuk dimandikan. Tetapi tentu para ulama memberikan alternatif cara pemandian sejalan dengan pertimbangan kalangan medis dalam pemandian Jenazah Pasien Covid-19,” kata Sekretaris LBM PBNU KH Sarmidi Husna di Jakarta, Ahad (22/3) siang.
Pemandian jenazah pasien Covid-19 dilakukan menggunakan peralatan yang dapat mencegah penularan penyakit tersebut. LBM PBNU menyarankan pemandian dilakukan oleh orang yang profesional atau petugas kesehatan dengan harus melindungi diri dan memastikan keamanannya (menggunakan pakaian pelindung, sarung tangan, masker, dan desinfeksi diri) agar tidak tertular virus dari jenazah.
LBM PBNU juga menerima masukan dari para ahli medis. Jika memandikan jenazah Covid-19 dengan cara memandikan jenazah ada umumnya dinilai masih membahayakan bagi yang memandikan atau penyebaran virusnya, maka jenazah tersebut boleh dimandikan dengan cara menuangkan air ke badan jenazah saja, tanpa digosok.
LBM PBNU mendasarkan pandangannya pada penjelasan Abdurrahman Al-Juzairi dalam Kitab Al-Fiqhu ‘alal Mazhahibil Arba’ah, “Adapun jika (tidak dikhawatirkan) akan rontok bila sekadar dituangi air, maka tidak boleh ditayamumi, namun harus dimandikan dengan cara dituangi air tanpa digosok." (Al-Juza’iri, 1996: I/476).
Setelah dimandikan, jenazah pasien Covid-19 dibungkus dengan kain kafan kemudian dibungkus sejenis plastik sehingga tidak mudah tercemar.
“Pada prinsipnya kita berpijak pada daf‘ud dharar atau mencegah mafsadah. Kita membuka masukan dari kalangan medis perihal cara pemandian jenazah pasien Covid-19 yang paling aman,” kata Kiai Sarmidi.
Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua