LAZISNU-PMII Gelar Pesantren Ramadhan Anak Jalanan
NU Online · Rabu, 8 Agustus 2012 | 05:26 WIB
Jakarta, NU Online
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama menggelar Pesantren Ramadhan untuk anak-anak jalanan.
<>
Kegiatan tersebut berlangsung di masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (7/8) dan akan berlangsung hingga Sabtu, (11/8). Pesertanya adalah seribu anak jalanan yang berasal dari Jakarta, Depok, Tangerang, dan Ciputat.
Direktur Eksekutif LAZISNU Amir Ma’ruf hadir pada pembukaan kegiatan bertema Damainya Islam, Indahnya Ramadhan menyatakan dukungannya atas kegiatan tersebut.
“Ini paralel dengan program LAZISNU yaitu NUSmart, bertujuan membantu kalangan mustadh’afin,” ujarnya.
Amir menambahkan, kalau program-program formal sudah banyak pihak yang menggarap, sementara kegiatan pesantren Ramadhan untuk anak jalanan masih jarang.
Menurut Amir, membina anak jalanan seharusnya tidak dengan program “kembang api” yang selintas. Tapi harus berkelanjutan.
“Jadi, ibarat gamelan, “nang neng nong gung”. Setelah “gung” itu harus “nang neng nong” lagi. Tidak berhenti di “gung”, tapi harus terus berproses,” ucapnya.
Melalui program NUSmart, sambung Amir, LAZISNU membina anak jalanan melalui Unit Penyalur Zakat Rumah Tahfidz yang berada di Bendungan Hilir, Jakarta. Ternyata anak jalanan juga bisa berprestasi jika ditangani dengan telaten.
“Di situ ada yang namanya Ujang Nurmansyah. Baru satu setengah tahun, ia sudah hapal 16 juz.”
Tapi, menurut Amir, sayangnya anak jalanan selalu dianggap sebagai biang kekumuhan yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan kota. Mereka sering disingkirkan, tanpa diselesaikan dengan pendekatan yang manusiawi.
Pesantren Ramadhan tersebut terselenggara atas kerjasama LAZISNU, PMII Komfakda dengan berbagai pihak di antaranya Yayasan Dian Nanda Nusantara yang diasuh Roostien Ilyas, dan para donatur.
Menurut Ketua PMII Komfakda Zakki Zulhazmi, kegiatan tersebut diikuti anak-anak jalanan seusia kelas 4, 5, dan 6 SD, hingga SLTP.
Zakki menambahkan, Pesantren Ramadhan ini menerapkan konsep membawa anak jalanan dalam proses ber-Islam yang menyentuh kehidupan mereka, seperti solidaritas, kebersamaan, semangat hidup dan serta mendorong untuk belajar dari kehidupan.
“Materi yang disampaikan dengan komposisi 70 persen hiburan, sorak-sorai bergembira, karena itulah sebenarnya yang mereka butuhkan. Bukan materi-materi ajar seperti di pendidikan formal,” ujarnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
5
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua