LAZISNU-Himpaudi Adakan Trauma Healing Korban Banjir
NU Online · Sabtu, 23 Februari 2013 | 14:36 WIB
Jakarta, NU Online
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) mengadakan kegiatan simulasi bencana dan trauma healing pasca bencana bagi anak-anak korban bencana banjir di Jakarta Barat, Sabtu (23/2).
<>
Acara ini bekerjasama dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Cengkareng, Jakarta Barat, dengan didukung oleh Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat.
Bertempat di Gedung Olahraga Cendrawasih, Cengkareng, acara yang merupakan bagian dari program NuCare ini dihadiri oleh Direktur Eksekutif LAZISNU Amir Ma’ruf, jajaran pengurus Himpaudi, Dinas Pemadam Kebakaran, IPPNU setempat, dan 45 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ada di Cengkareng dengan total peserta 600 anak.
Program NuCare sendiri adalah aksi tanggap bencana dan bantuan kemanusiaan yang bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan secara cepat dan tepat. Melalui program ini Lazisnu berharap agar mereka yang tertimpa musibah bisa segera ditangani dan mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
Dipilihnya Himpaudi Cengkareng sebagai mitra program NuCare ini karena memang di wilayah ini banyak anak-anak yang menjadi korban banjir. Bahkan dari 103 PAUD yang ada, 45 di antaranya terendam banjir di bulan Januari kemarin.
“Melalui acara simulasi bencana dan trauma healing untuk anak-anak PAUD korban banjir, kami berharap anak-anak bisa lebih memahami bahaya banjir dan dampaknya serta bagaimana cara bersinergi dengan lingkungannya. Untuk trauma healing, kami berharap anak-anak bisa melupakan musibah banjir yang mereka alami kemarin dengan berbagai kegiatan menarik yang diadakan seperti lomba mewarnai, lomba menggambar dan baca puisi bertema banjir serta pentas seni dan tari,” ujar Direktur Eksekutif LAZISNU, Amir Ma’ruf dalam sambutannya.
Ketua Panitia, Hj Etty Herawati dalam kesempatan lain menambahkan bahwa program ini juga untuk membantu kampanye pemerintah di program penanggulangan bencana dan mengatasi trauma anak selepas bencana.
“PAUD yang ada di Cengkareng ini termasuk yang paling parah mengalami musibah banjir. 45 PAUD terendam banjir dengan 35 di antaranya bahkan ketinggiannya merendam seluruh bangunan PAUD. Otomatis banyak alat tulis dan peraga edukatif yang rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Kami senang sekali bisa bersinergi bersama lembaga sosial semacam Lazisnu,” pungkas Etty.
Dalam acara ini, LAZISNU juga menyerahkan bantuan bingkisan dan Alat Peraga Edukatif untuk 35 PAUD yang mengalami kerusakan paling parah.
Redaktur: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
3
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua