Nasional HAJI 2022

Layanan Kesehatan Jamaah Haji Indonesia di Makkah Gratis, Berikut Fasilitasnya

Ahad, 12 Juni 2022 | 20:15 WIB

Layanan Kesehatan Jamaah Haji Indonesia di Makkah Gratis, Berikut Fasilitasnya

Simulasi pelayanan kesehatan jamaah haji yang sakit. (Foto: Media Center Haji)

Makkah, NU Online

Salah satu fasilitas penting yang disediakan oleh pemerintah RI kepada jamaah haji Indonesia adalah layanan kesehatan. Selama di Arab Saudi, jamaah haji yang sakit akan mendapatkan layanan kesehatan secara penuh dari konsultasi kesehatan, obat-obatan, hingga tindakan medis. Semuanya gratis, baik bagi jamaah haji yang memiliki kartu BPJS atau tidak.
 

Prosedur dalam layanan kesehatan adalah jika terdapat jamaah atau petugas haji yang sedang mengalami masalah kesehatan, mereka dapat melapor ke seksi kesehatan yang ada sektor tempatnya menginap. Tenaga Kesehatan yang mendampingi para jamaah di setiap sektor kemudian akan mengambil keputusan, apakah pasien cukup istirahat di sektor, dikirim ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), atau dirujuk langsung ke rumah sakit Arab Saudi terdekat.
 

Kepala Seksi Kesehatan KKHI Makkah Muhammad Imran menyampaikan, terdapat 260 tempat tidur yang disiapkan untuk mengantisipasi jamaah yang sakit. Tenaga kesehatan yang dibawa dari Indonesia sebanyak 145 orang meliputi dokter umum, dokter spesialis, perawat, apoteker, sanitarian, dan tenaga kesehatan lain. Selain itu, juga ada 106 orang mukimin atau warga negara Indonesia yang tinggal di Arab Saudi yang dilibatkan dalam layanan kesehatan. Mereka menjadi pendamping orang sakit sebagai asisten perawat, sopir, atau tenaga penghubung di rumah sakit.
 

“Di KKHI Makkah ini, fungsinya bukan hanya pelayanan kepada jamaah haji dalam bentuk rawat inap, tapi juga kantor operasional kesehatan di Makkah, termasuk saat Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), ketika teman-teman Madinah gabung. Semuanya akan di-deploy di KKHI,” katanya,” Sabtu (11/06/2022).
 

Imran menjelaskan, fasilitas layanan kesehatan yang dimiliki oleh KKHI setara dengan rumah sakit level C yang menyediakan IGD, ruang rawat inap, ventilator dan lainnya. Sejumlah dokter spesialis juga disiapkan meliputi spesialis penyakit dalam, jantung, paru, emergensi, syaraf, kesehatan jiwa, pengendalian infeksi, bedah atau anestesi.
 

“Bedah tulang atau ortopedi kami sediakan karena banyak kasus jamaah haji yang tulangnya mengalami dislokasi akibat jatuh atau kesenggol jamaah luar negeri,” katanya.
 

Terdapat 4 ambulans di masing-masing lima sektor, sedangkan untuk sektor khusus di Masjidil Haram disediakan 2 ambulans untuk mengantisipasi kebutuhan darurat.
 

Layanan lain yang disediakan adalah psikiater atau kesehatan jiwa yang memiliki ruang terpisah dan penanganan khusus. Setiap tahun, selalu saja terdapat jamaah haji yang mengalami stress sehingga dibutuhkan perawatan jiwa.  
 

Jika merujuk ke kasus pada periode haji sebelumnya, kebanyakan kasus masalah kesehatan adalah sesak napas atau ISPA. Namun, diupayakan keluhan tersebut dapat diselesaikan di tingkat kloter.
 

Mulai musim haji 1443 H, pemerintah Indonesia memberikan jam pintar yang terkoneksi dengan aplikasi TeleJamaah kepada sekitar 3 ribu jamaah berisiko tinggi. Jam pintar ini mampu mendeteksi peningkatan risiko penyakit jantung, hipertensi, atau paru. Sebagai contoh, jika indikator detak jantung di jam pintar meningkat di atas normal, maka jamaah haji diminta istirahat sejenak sampai normal kembali. Hal ini akan mengurangi risiko terjadinya gagal jantung.
 

Imran mengingatkan bagi jamaah haji terutama yang berisiko tinggi untuk berhati-hati dalam beraktivitas. Jangan sampai berusaha memaksimalkan berbagai fadhilah atau ibadah sunnah, namun karena capek, tidak mampu lagi melaksanakan rukun atau pokok-pokok ibadah haji.
 

KKHI mulai mengoperasikan layanan Kesehatan pada Sabtu, 11 Juni 2022 menjelang kedatangan jamaah haji Indonesia dari Madinah yang akan tiba di Makkah pada 12 Juni 2022.
 

Pewarta: Achmad Mukafi Niam
Editor: Syakir NF