Nasional

Lawan Radikalisme, Pengasuh Pesantren Diharap Mendigitalisasi Pengajian

NU Online  ·  Jumat, 19 Oktober 2018 | 23:00 WIB

Jakarta, NU Online
Penasihat Arus Informasi Santri (AIS) Nusantara, Romzi Ahmad berharap, para ustadz dan pengasuh pesantren di lingkungan NU rajin mendigitalisasi pengajian-pengajian keagamaan dengan konten yang beragam dan kualitas video yang bagus agar bisa memerangi radikalisme.

"Kalau para ustadz dan pengasuh pesantren mendigitalisasi pengajiannya dengan rajin maka kita tidak akan kesulitan memerangi radikalisme di dunia maya," kata Romzy, Kamis (19/10), menanggapi propaganda kelompok Wahabi di dunia maya.

Menurut Romzi, ada beberapa kelompok di luar NU yang rajin melakukan digitalisasi atas pengajian yang diadakannya melalui audio visual yang baik.

"Mudah-mudahan ke depan para ustadz dan pesantren (NU) rajin mendigitalisasi pengajian keagamaanya," ucap pria asal Cirebon, Jawa Barat itu.

Persoalan lain yang menjadi kendala dalam memerangi radikalisme di dunia maya, sambung Romzi, adalah tidak terkoordinasinya upaya saling membesarkan media-media di lingkungan NU.

Selain itu juga dukungan dalam bentuk subscribe ke video yang berisi tokoh-tokoh NU dinilai masih sedikit.

Ia mencontohkan bagaimana subscribe Gus Mus yang masih jauh dari targetnya yakni satu juta subscriber, padahal jumlah warga NU terbesar di Indonesia.

Padahal, menurutnya, NU mempunyai jumlah anggota terbesar di Indonesia, sehingga memungkinkan pengguna internet terbanyak juga dari warga NU. Oleh karena itu, sudah seharusnya saling mendukung dan saling membesarkan satu sama lain.

"Kita tidak bisa memungkiri bahwa dalam digital, misalnya jumlah subrciber, follower, itu memengaruhi dalam tanda kutip kiai ini kredibel atau tidak, itu tergantung pada subscriber atau viewer," jelasnya. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)