Nasional

Lakukan Pemeriksaan Kesehatan, NU Peduli Semeru: Korban Terdampak Alami Trauma

Sel, 7 Desember 2021 | 15:45 WIB

Lakukan Pemeriksaan Kesehatan, NU Peduli Semeru: Korban Terdampak Alami Trauma

Tim NU Peduli Semeru dan KKP Surabaya lakukan pemeriksaan kesehatan. (Foto: LPBINU Lumajang)

Jakarta, NU Online
Tim Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Semeru bersama tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya lakukan pemeriksaan kesehatan sementara kepada para korban terdampak erupsi Semeru. Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Lumajang Ahmad Majid Ridwan mengatakan dari hasil pemeriksaan kesehatan sementara kepada para pengungsi, tidak ditemukan adanya gejala penyakit akibat dampak bencana tersebut.

 

Pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan kepada para korban terdampak erupsi yang mengungsi di rumah-rumah warga dengan kategori aman di Dusun Karangbendo Desa Candipuro dan Blok Kampung Baru di Desa Sumberwuluh.

 

“Dari hasil pemeriksaan kesehatan KKP Surabaya, dr Gesta bersama tim yang dipandu oleh tim NU Peduli Semeru kepada para pengungsi yang ada di rumah-rumah warga aman Dusun Karangbendo Desa Candipuro dan Blok Kampungbaru Desa Sumberwuluh, sementara belum ada gejala penyakit akibat dampak bencana guguran lava Semeru,” terang Ridwan kepada NU Online melalui pesan digital, Selasa (7/12/2021).

 

Kendati demikian, Ridwan menyebut bahwa para pengungsi mengalami trauma yang disebabkan oleh terpisahnya sanak saudara dan harta benda, pascaerupsi Gunung Semeru tersebut.

 

“Keluhannya trauma karena keluarga hilang, harta benda, dan lain-lain,” ujar Ridwan.

 

Ridwan mengatakan, pihaknya sedang dalam upaya menghadirkan relawan guna melakukan pendampingan trauma yang dialami para pengungsi.

 

“Dibutuhkan relawan psikologi, untuk penanganan pemulihan trauma (trauma healing),” kata Ridwan.

 

Korban meninggal dunia bertambah
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Barsarnas Surabaya I Wayan Suyatna membeberkan data sementara korban terdampak erupsi Semeru di Lumajang pada Selasa (7/12/2021) siang. Dikatakan, korban meninggal dunia sebanyak 34 orang, dan 16 orang lainnya masih dalam pencarian.

 

“Hingga saat ini jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian,” kata I Wayan, dikutip dari Antara.

 

Ia menjelaskan banyaknya jenazah korban yang ditemukan tertimbun material abu vulkanik, awan panas guguran, dan di dalam reruntuhan rumah. Kendati cuaca cukup cerah untuk melakukan evakuasi korban, ia menyebut bahwa aktivitas Gunung Semeru masih berpotensi meluncurkan awan panas guguran. Hal tersebut menjadi pertimbangan tim operasi.

 

“Kami mengutamakan keselamatan tim evakuasi dalam melakukan pencarian korban. Apabila cuaca buruk, maka tim akan mencari tempat yang aman lebih dulu sebelum melanjutkan evakuasi korban,” katanya.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi