Jakarta, NU Online
Lajnah Falakiyah PBNU, Rabu (1/5) malam, menggelar Pelatihan Hisab-Rukyat yang kedua di Masjid an-Nahdlah, gedung PBNU, Jakarta Pusat. Kali ini, Lajnah Falakiyah mengulas materi cara menentukan arah kiblat yang benar.<>
Dalam kesempatan itu, Lajnah Falakiyah mengundang Ismail Fahmi dari Subdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Kemenag RI sebagai pemateri. Ismail memaparkan beragam dalil, teori, dan petunjuk teknis berkenaan dengan arah garis lurus ke Masjidil Haram.
Menurut dia, masyarakat masih banyak yang tidak memperhatikan aspek arah kiblat dalam proses pembangunan tempat ibadah. Karena kurang teliti, sejumlah masjid dan mushalla yang ia temui tidak benar-benar lurus dengan arah Ka’bah.
“Kebanyakan mereka masih menyamakan arah kiblat dengan arah barat. Padahal, barat tidak bisa jadi patokan,” katanya.
Pelatihan Hisab-Rukyat diikuti sekurangnya oleh 20 peserta dari Banten, Jakarta, dan sekitarnya. Peserta pelatihan dikenalkan dengan sejumlah garis khayal bumi, seperti garis lintang, garis bujur, dan garis ekuator. Tak hanya menetapkan koordinat Ka’bah, peserta juga dituntut praktik menghitung besaran sudut dari titik posisi pencari kiblat berada melaui rumus trigonometri.
Ismail mengaku telah menyederhanakan sejumlah konsep rumit penentuan arah kiblat demi kepraktisan proses pembelajaran. Dia menambahkan, berbagai prangkat modern yang muncul sekarang turut memfasilitasi proses penentuan arah kiblat kian sederhana.
“Yang penting di benak kita tertanam bahwa ilmu falak itu sebetulnya mudah,” tuturnya.
Penulis: Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua