Jakarta, NU Online
Fakta bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang beragam perlu dipahami secara luas oleh masyarakat sebagai kekuatan sebuah bangsa. Bangunan kekayaan tersebut harus dirawat oleh penghuninya agar Indonesia semakin kuat.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Kopri Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Septi Rahmawati saat menjadi narasumber pada acara Harlah ke-5 Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) dan peluncuran buku Indonesia Rumah Kita sekaligus Refleksi Sumpah Pemuda ke-89, Selasa (31/10) di Gedung PBNU Jakarta.
Septi mengungkap kekayaan Indonesia tersebut termaktub jelas dalam penjelasan sembilan utama buku Indonesia Rumah Kita yang ditulis Direktur Eksekutif LKSB Abdul Ghopur dan Rizky Afriono.
“Sekilas saya membaca buku tersebut, kita dipahamkan bahwa Indonesia diberikan kekayaan melimpah. Jadi ibarat rumah, ornamen sudah ada, tiang dan atap sudah ada, perabotan-perabotan yang ada di dalamnya juga sudah lengkap. Tugas penghuninya untuk merawat agar bersih dan kuat,” papar perempuan kelahiran Lampung Tengah ini.
Ia mendorong kepada seluruh pemuda sebagai calon penerus masa depan bangsa untuk terus berkarya sekaligus berinovasi agar persatuan dan kemajuan bangsa bisa terwujud.
Sementara itu, Abdul Ghopur yang juga intelektual muda NU itu mendorong para pemuda agar tidak berhenti menjaga dan merawat Indonesia. Hal ia sampaikan mengingat kondisi bangsa akhir-akhir tak lepas dari konflik yang tak jarang berpotensi memecah bela bangsa.
“Para pendiri bangsa termasuk para ulama sudah bekerja keras membangun negara ini sehingga tugas kita para pemuda untuk meneruskan,” ujar Ghopur.
Dia tidak menampik hingga sekarang masih ada sekelompok orang yang tidak setuju dengan bangunan Pancasila. Padahal dasar negara ini telah terbukti menguatkan menyatukan Indonesia yang beragam. (Fathoni)