Nasional PUNCAK HARLAH PMII KE-52

Kopri Diharapkan Bisa Tunjukkan Peran Strategis

Sel, 1 Mei 2012 | 00:17 WIB

Surabaya, NU Online
Posisi perempuan dinilai mampu memainkan peran yang tidak kecil dalam dinamika sosial-kebangsaan serta di hampir semua lini kehidupan. Terbukti, saat ini telah banyak bermunculan tokoh perempuan yang mampu menempati ruang-ruang yang selama ini hanya didominasi kaum laki-laki.<>

Hal ini mengemuka dalam acara “Dialog Tokoh Perempuan Nusantara” yang diselenggarakan oleh Korp Putri Pengurus Koordinator Cabang PMII Jawa Timur. Kegiatan yang bertempat di Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Jl. Juanda Surabaya ini berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad 28-29 April.

Dalam dialog itu, harapan juga muncul agar Korp PMII Putri (Kopri) mampu menunjukkan peran strategisnya dalam dalam gemuruh gelombang kehidupan yang penuh kompetisi.


Pada hari pertama hadir sebagai pembicara Prof Dr Hj Istibsyarah (anggota DPD RI). Pada hari kedua dialog berlangsung cukup meriah. Pasalnya dihadiri empat tokoh perempaun sekaligus. Mereka berasal dari beragam profesi. Yaitu Lily Chadijah Wahid (Aggota FKB DPR RI), Dr Najlatun Naqliyah (Akademisi), Sayekti Pribadiningtyas (seniman), dan Dra Sumiati MM (anggota DPRD Jawa Timur).

Kegiatan yang juga dikemas sebagai ajang konsolidasi kader putri se Jawa Timur ini dimeriahkan dengan pagelaran seni dan budaya oleh D Zawawi Imron (Budayawan Nasional) serta Deklarasi Pendekar Putri Jatim.

“Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan juga mampu berperan di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Ketua Kopri PKC PMII Jawa Timur Athik Hidayatul Ummah.

Dengan demikian, menurut Athik – demikian biasa dipanggil, diperlukan kesamaan persepsi serta visi di antara para tokoh perempuan dan kader-kader putri, sehingga dapat menjadi kekuatan di dalam berkontribusi kepada agama, bangsa dan negara.

Bagaimanapun harus disadari, tambah Athik, perempuan merupakan bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia. Sejak dulu, perempuan telah berkiprah dalam berbagai bidang kehidupan. Karena itu membicarakan perjalanan bangsa Indonesia, sangat naif jika melupakan peran-peran strategis perempuan Indonesia sebagai bagian dari pengawal perjalanan bangsa ini.

Athik menginginkan, saat ini perempuan tidak sekadar berkiprah dalam peran domestik saja, melainkan juga bisa berperan pada spektrum yang lebih luas. “Konsolidasi antara para tokoh perempuan harus selalu terus dipupuk,” tegas perempuan kelahiran Lamongan ini.


Redaktur     : Sudarto Murtaufiq
Kontributor : Abdul Hady JM